Reporter: Ferrika Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jago Tbk (ARTO) berhasil membukukan kinerja yang solid pada tahun 2021. Pencapaian itu ditopang oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK).
Hingga akhir 2021, total DPK Bank Jago mencapai Rp 3,68 triliun, atau naik 357% yoy. Dana murah (CASA) yang dihimpun mencapai Rp 1,68 triliun, meningkat 667% yoy pada 2021. Sementara deposito meningkat 242% menjadi Rp 2 triliun.
Pencapaian ini membuat porsi CASA terhadap total DPK meningkat dari 27,2% pada 2020 menjadi 45,6% pada 2021. Sebaliknya, porsi deposito menyusut dari 72,8% pada akhir 2020 menjadi 54,4% pada akhir 2021.
Wakil Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tanjung berharap porsi CASA tahun ini meningkat atau dijaga di level 46%. Namun itu sejalan dengan peningkatan jumlah nasabah perusahaan.
"Kami ingin (CASA) lebih tinggi, tapi kami maintain 46% mungkin lebih tinggi sedikit yang sejalan dengan pertumbuhan customer base," kata Arief di Jakarta, Jumat (11/3).
Baca Juga: Optimistis, Bank Jago Proyeksi Kredit Naik 40% di Tahun Ini
Selain CASA, bank digital ini menargetkan penyaluran kredit tumbuh di kisaran 30% - 40% pada 2022. Nilai itu meningkat signifikan dari realisasi 2021 sebesar Rp 5,37 triliun.
"Saya pikir harusnya pertumbuhan kita masih sangat tinggi mungkin 30% - 40% yoy untuk kredit. Yang pasti pertumbuhannya di atas industri," terangnya.
Menurut Arief, pertumbuhan tersebut harus dibarengi dengan kualitas portofolio kredit. Dengan begitu, Bank Jago bisa menjaga pertumbuhan secara berkelanjutan dan kepercayaan nasabah juga makin kuat.
Untuk mencapai target tersebut, perusahaan akan terus menggandeng partner strategis seperti fintech lending, multifinance dan institusi keuangan lain. Bahkan, Bank Jago akan tambah partner potensial untuk kerek penyaluran kredit. Saat ini sudah 21 patner yang terlibat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News