Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA PT Bank Panin Tbk (PNBN) mencatatkan kinerja kurang bergairah di sembilan bulan pertama 2025 ini. Di mana, laba bersih Panin Bank menurun per kuartal III 2025.
Dicatat, laba bersih konsolidasi Panin Bank sebesar Rp 2,19 triliun per kuartal III-2025 atau menyusut 4,37% secara tahunan (YoY) dibandingkan kuartal III-2024 yang sebesar Rp 2,29 triliun.
Presiden Direktur Panin Bank Herwidayatmo mengatakan bahwa penurunan laba bersih per kuartal ketiga ini disebabkan karena Bank meningkatkan biaya pencadangan guna mengantisipasi penurunan kualitas portfolio kredit.
Baca Juga: Pembiayaan BSI Tembus Rp 301 Triliun, Tumbuh 12% Didorong Bisnis Emas dan Konsumer
Ada pun biaya pencadangan Panin Bank dibukukan sebesar Rp 1,22 triliun atau naik 35,12% dibanding periode yang sama tahun 2024.
"Laba bersih terkoreksi 4,37% menjadi Rp 2,19 triliun, karena pada tahun 2025 PaninBank meningkatkan pencadangan untuk mengantisipasi penurunan kualitas portfolio kredit," kata Herwidayatmo dalam keterangannya, Senin (27/10/2025).
Namun, dicatat laba operasional sebelum pajak dan cadangan sebesar Rp 4,00 triliun atau meningkat 5,28% YoY.
Herwidayatmo bilang, pencapaian tersebut berkat keberhasilan Panin Bank menekan biaya operasional sebesar 5,0% serta meningkatkan fee based income sebesar 5,53% YoY, khususnya pendapatan dari transaksi Surat Berharga.
Total aset konsolidasi mencapai Rp. 226,64 triliun, menurun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 230,59 triliun.
Panin Bank mencatat total kredit yang disalurkan sebesar Rp 141,99 triliun per kuartal-III 2025. Capaian ini mengalami penurunan sebesar 4,72% YoY, terutama disebabkan permintaan kredit yang belum kuat dan masih dipengaruhi oleh sikap wait and see pelaku usaha, serta suku bunga kredit yang relatif masih tinggi.
Selain itu dicatat dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan sebesar 2,02% YoY menjadi Rp 149,99 triliun. Penurunan DPK ini, kata Herwidayatmo, telah digantikan dengan sumber pendanaan jangka panjang berupa penerbitan Obligasi.
"Pada kuartal III tahun 2025, Bank Panin telah menyelesaikan penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Bank Panin Tahap III Tahun 2025 dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp 3,20 triliun," lanjutnya.
Terakhir, Panin Bank juga terus memperkuat permodalan yang kini telah mencapai Rp 54,14 triliun dengan CAR yang juga meningkat menjadi 37,47% dibanding periode yang sama tahun 2024 sebesar 34,08%. Loan to Deposit Ratio (LDR) sangat konservatif sebesar 88,97% per 30 September 2025.
Selanjutnya: Pembiayaan BSI Tembus Rp 301 Triliun, Tumbuh 12% Didorong Bisnis Emas dan Konsumer
Menarik Dibaca: Promo Alfamidi Ngartis 16-30 Oktober 2025, Beli 1 Gratis 1 Gentle Gen-Redoxon
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













