Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai menerapkan tarif pada enam ruas Tol Trans Jawa mulai Senin (21/1). Hal ini pun membawa angin sejuk bagi bank penyedia layanan uang elektronik berbasis kartu sebagai alat pembayaran tol.
Sebab, tarif tol Trans Jawa relatif tinggi. Misalnya saja harga tertinggi dari ruas tol Merak hingga Surabaya total pembayaran tol bisa mencapai Rp 775.000 untuk kendaraan Golongan I.
Sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id, berharap kenaikan transaksi dan penggunaan uang elektronik dapat signifikan dengan diresmikannya jalan tol tersebut.
Walau demikian, Sekretaris Perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jan Hendra menegaskan dalam hal ini perbankan termasuk BCA lewat kartu Flazz hanya bergerak sebagai penyedia alat pembayaran jalan tol. "Kami harap demikian (peningkatan transaksi Flazz)," ujarnya Senin (21/1).
Adapun, sampai dengan tahun 2018 lalu BCA mencatat pertumbuhan transaksi Flazz cukup signifikan dengan jumlah transaksi lebih dari 360 juta transaksi. Jumlah ini meningkat hampir 150% dari periode tahun sebelumnya dengan nilai transaksi menembus Rp 3,8 triliun.
Peningkatan transaksi Flazz menurutnya mulai menggeliat pasca Pemerintah pada Oktober 2017 membuka akses pembayaran tol melalui Flazz BCA.
Sebagai satu-satunya bank swasta yang memperoleh izin pembayaran tol, BCA pun ikut merasakan peningkatan transaksi. Adapun hingga akhir tahun lalu, pihaknya sudah menerbitkan setidaknya 15 juta kartu Flazz.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News