kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Transaksi Digital Banking Naik 62,82% Menjadi Rp 4.314,3 Triliun pada Januari 2022


Kamis, 10 Februari 2022 / 15:13 WIB
Transaksi Digital Banking Naik 62,82% Menjadi Rp 4.314,3 Triliun pada Januari 2022
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan melalui mobile banking di Jakarta, Senin (27/12). /pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/12/2021.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencermati transaksi ekonomi dan keuangan digital berkembang pesat. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan ini seiring meningkatnya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, perluasan dan kemudahan sistem pembayaran digital, serta akselerasi layanan digital banking

“Pada Januari 2022, nilai transaksi uang elektronik (UE) tumbuh 66,65% yoy mencapai Rp34,6 triliun. Nilai transaksi digital banking meningkat 62,82% (yoy) menjadi Rp 4.314,3 triliun,” ujar Perry secara virtual pada Kamis (10/2).

Lanjutnya, transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, Debit, dan kartu kredit juga tumbuh 14,39% yoy mencapai Rp 711,2 triliun. Transaksi QRIS juga meningkat seiring akselerasi akseptasi masyarakat. 

Baca Juga: Bank Besar Dominasi Penerbitan Surat Utang di Tahun 2022

“QRIS tumbuh secara nominal 290% yoy sedangkan secara volume naik 326% yoy. BI terus mendorong inovasi sistem pembayaran dan menjaga kelancaran dan keandalan sistem pembayaran,” paparnya. 

Seiring dengan itu, BI mendorong peserta BI Fast Payment untuk memperluaskan layanan BI Fast dan melanjutkan pengembangan BI Fast ini. Di samping itu, BI akan melanjutkan uji coba QRIS antar negara seperti Thailand dan Malaysia, beserta memperkuat kerja sama QRIS di kawasan. 

Sebelumnya, BI memproyeksikan uang elektronik meningkat 17,13% (yoy) hingga mencapai Rp 357,7 triliun untuk tahun 2022. Selain itu, bank sentral memproyeksikan transaksi digital banking tumbuh 24,83% (yoy) mencapai Rp49.733,8 triliun untuk tahun 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×