Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi perbankan lewat kantor cabang semakin menurun seiring dengan makin tingginya adaptasi transaksi digital pada nasabah. Alhasil, komposisi transaksi lewat kantor terhadap transaksi bank sudah sangat kecil.
Ke depan, transaksi lewat cabang juga diperkirakan akan semakin berkurang. Oleh karena itu, perbankan sudah mulai mengubah konsep jaringan kantornya menyesuaikan perkembangan digital agar bisa lebih efisien.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengalami penurunan transaksi lewat kantor sebesar 21% year on year (yoy). Sedangkan transaksi digital meningkat pesat, terutama lewat BNI Mobile Banking yang tumbuh 50% yoy. Transaksi ATM naik 3,3% yoy.
Baca Juga: BTN bidik salurkan KPR sebanyak 200.000 unit rumah pada tahun 2022
Direktur Layanan dan Jaringan BNI Ronny Venir mengatakan, penurunan transaksi dari jaringan kantor ini disebabkan karena shifting transaksi ke digital.
"Shifting transaksi didukung dengan kebijakan penutupan sementara sebagian jaringan kantor dan pembatasan aktivitas masyarakat selama masa pandemi," jelasnya pada Kontan.co.id. Rabu (16/11).
Meskipun proyeksi transaksi lewat jaringan kantor diperkirakan menurun seiring dengan shfiting transaksi ke digital di tengah new normal ini, BNI tetap mempersiapkan jaringan kantor.
Pasalnya, seluruh sektor ekonomi telah mulai bangkit dan aktifitas masyarakat berangsur kembali normal.
BNI saat ini sedang melakukan perubahan pada format jaringan kantor untuk melakukan penyesuaian dengan perkembangan kebutuhan terkini.
Ronny bilang, penataan jaringan kantor akan terus dilanjutkan tahun depan dengan memperhatikan potensi bisnis dan perubahan perilaku nasabah. Adapun di tahun ini, perseroan menargetkan menutup 96 kantor.
Selanjutnya: Perbankan adu strategi himpun dana murah
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News