Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri perbankan optimistis transaksi kartu kredit bakal makin deras. Salah satunya ditopang dari libur Lebaran yang akan jatuh pada Juni 2018 mendatang.
Salah satunya, PT Bank CIMB Niaga Tbk yang mengamini bahwa pada musim liburan, transaksi kartu kredit cenderung lebih tinggi. Beberapa momen liburan yang ditangkap oleh perseroan untuk menggenjot bisnis kartu kredit antara lain libur sekolah, Ramadan, Lebaran dan libur akhir tahun.
Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan pun menegaskan, untuk menjaring potensi tersebut pihaknya telah menyiapkan segelintir program diskon berupa promo dan potongan harga. Menurutnya, cara ini memang paling efektif bagi perseroan agar dapat merealisasi target pertumbuhan kartu kredit sebesar 10% pada akhir tahun 2018.
"Banyak program diskon, cicilan yang kami siapkan untuk high season di ritel. Seperti belanja online, supermarket, maskapai penerbangan, hotel dan restoran," katanya kepada Kontan.co.id, Senin (7/5). Sementara khusus untuk bulan puasa dan libur Lebaran, bank bersandi emiten BNGA ini juga telah menyiapkan promo antara lain program buka bersama, belanja dan perjalanan.
"Masa Ramadan dan libur Lebaran biasanya transaksi tinggi, dan promo selalu ada," tuturnya. Asal tahu saja, pada kuartal I 2018 lalu pertumbuhan bisnis kartu kredit perseroan masih cukup rendah sebesar 0,7% secara year on year (yoy) menjadi Rp 8,07 triliun. Jumlah tersebut hanya naik tipis dari pencapaian di Maret 2017 sebesar Rp 8,01 triliun.
Meski begitu, bisnis kartu kredit masih menjadi salah satu andalan perseroan dengan porsi terhadap total kredit konsumer mencapai 17%. Kendati transaksinya hanya tumbuh tipis, jumlah pemegang kartu kredit perseroan mengalami peningkatan lebih tinggi mencapai 9,4% yoy di kuartal I 2018. Saat ini tercatat, CIMB Niaga memiliki 2,54 juta pemegang kartu kredit.
Bank yang terafiliasi dengan Grup CIMB ini juga menjadi salah satu pemegang pasar bisnis ini. Tercatat sampai Maret 2018, perseroan menjadi bank dengan pangsa pasar kartu kredit terbesar ketiga di Indonesia mencapai 14,6% pangsa pasar.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga menyakini pada bulan Juni dan Agustus pertumbuhan kartu kredit akan tumbuh drastis. Direktur Konsumer BRI Handayani bahkan menyebut secara historis khusus di Juni dan Agustus, pertumbuhan kartu kredit naik hingga di kisaran 15% sampai 20% secara month on month (mom).
"Bulan Juni dan Agustus secara historikal dua tahun terakhir menunjukkan, peningkatan penggunaan kartu kredit hingga di kisaran 15% sampai 20% karena ada event yaitu Ramadan, Lebaran dan liburan anak sekolah," tutur Handayani.
Serupa dengan CIMB Niaga, BRI juga akan meluncurkan promo yang berkaitan dengan momen liburan. Antara lain diskon program, cicilan hingga 36 bulan, cashback, beli 1 gratis 1 dan lain-lain.
Sebagai gambaran, kuartal I 2018 BRI mencatatkan bisnis kartu termasuk kartu kredit mengalami pertumbuhan 12,05% yoy menjadi Rp 1,8 triliun. Dari segi kualitas pembiayaannya, bisnis ini mengalami penurunan non-performing loan (NPL) dari 4,5% pada kuartal I 2017 menjadi 3,72% pada kuartal pertama tahun ini.
Selain CIMB Niaga dan BRI, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk juga optimistis, tahun ini bisnis kartu kredit akan tumbuh lebih tinggi. Lantaran ditopang oleh semakin meningkatnya permintaan dari nasabah dan didukung adanya libur lebaran pada awal Kuartal III 2018.
Pejabat Eksekutif Retail Banking Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan, pihaknya menarget bisnis kartu kredit dapat tumbuh minimal dua digit.
"Kami target low double digit, kami akan kerja sama berbasis e-commerce seperti Tokopedia, Bukalapak dan sejenisnya. Terutama sektor travel, kuliner dan kosmetik," ujarnya
Sebagai tambahan, kuartal I 2018 bisnis kartu kredit Bank Mandiri tumbuh 10,8% secara yoy menjadi Rp 1,2 triliun. Dengan jumlah pemegang kartu kredit mencapai 4,8 juta kartu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News