Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis layanan cash management atau pengelolaan kas perbankan tumbuh pesat seiring dengan digitalisasi yang dilakukan di segmen nasabah nonritel. Transaksi pengelolaan kas tumbuh signifikan sehingga mendorong pendapatan berbasis komisi bagi bank dan sekaligus mendorong pertumbuhan dana murah.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya mencatatkan volume transaksi BNI Cash Management sebesar Rp 3.567 triliun per Agustus 2022. Itu meningkat 37% secara tahunan atau year on year (YoY).
Wakil Direktur Utama BNI Adi Sulistyowati mengatakan, faktor pendorong utama pertumbuhan tersebut adalah gencarnya inovasi terhadap fitur dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Sebanyak 80% dari volume transaksi tersebut berasal dari kontribusi platform BNIDirect yang mencapai Rp 2.838 Triliun, atau tumbuh 42% YoY.
Baca Juga: Kredit Valas BNI Telah Mencapai Rp 115 Triliun Hingga Agustus 2022
“Kinerja cash management ini akan terus kami dorong. Kami akan memacu pertumbuhan transaksi di BNIDirect dengan memperkuat kapabilitas digital serta fitur-fitur yang mampu memenuhi kebutuhan Nasabah. Kami pastikan solusi digital BNIDirect dapat diandalkan untuk mendukung peningkatan produktivitas dan efisiensi bisnis nasabah,” katanya, Minggu (9/10).
Dengan membuat berbagai program yang menarik, BNI juga terus meningkatkan akuisisi serta mendorong aktivasi nasabah agar bertransaksi melalui BNIDirect, baik dari kalangan nasabah korporasi, komersial, maupun usaha kecil.
Ke depan, perempuan yang akrab disapa Susi ini menyampaikan BNI akan fokus meningkatkan experience nasabah dengan beberapa inisiatif yakni menyediakan akses tanpa batas ke seluruh layanan perbankan bisnis.
Baca Juga: Suku Bunga Deposito Perbankan Hari Ini, Ada Yang Menawarkan 5,65% Berjangka 12 Bulan
Pertumbuhan volume transaksi cash management BNI ini terus meningkat. Per Juni 2022, nilainya masih mencapai Rp 2.585 triliun atau baru tumbuh 35,3% YoY.
Frekuensi transaksi cash management BNI ini juga terus meningkat dari posisi Juni 2022. Berdasarkan materi paparan kinerja semester I 20202, frekuensi transaksi pada periode ini mencapai 462 juta kali atau naik 25,8% YoY dari 367 juta pada Juni 2021. Fintech dan e-commerce menyumbang 75% terhadap total transaksi.
Sepanjang semester I tahun ini, BNI mengantongi fee based income (FBI) Rp 169 miliar dari cash management atau naik 15,7% YoY. Sedangkan jumlah nasabah cash management bank ini tercatat naik 17,5% YoY menjadi 79.000 per Juni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News