Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengatakan transaksi di awal tahun memang relatif sepi secara historis. Perwakilan Manajemen BNI mengatakan rata-rata harian PUAB di awal tahun hanya berkisar Rp 15 triliun sampai Rp 18 triliun yang didominasi tenor overnight hingga satu minggu.
"Kondisi ini terjadi karena likuiditas di pasar cenderung longgar. Rata-rata masih di atas Rp 92 triliun," ujar Manajemen BNI kepada Kontan.co.id, Selasa (10/3).
Baca Juga: Dua belas BUMN mau buyback, berapa kira-kira anggaran setiap emiten?
Lebih lanjut, menurutnya sebagian besar bank saat ini berada dalam posisi likuiditas berlebih (long) termasuk BNI. Walhasil, ekses likuiditas lebih banyak ditransaksikan pada instrumen operasi moneter BI atau dengan membeli surat berharga.
Sementara itu, melihat kondisi ekonomi global yang cenderung melemah akibat dampak penyebaran virus corona (Covid-19), permintaan kredit diperkirakan akan turun. Artinya, kebutuhan likuiditas pun tidak terlalu tinggi. "Kebutuhan likuiditas biasanya mulai meningkat di bulan Maret, kemungkinan tidak terjadi di tahun ini," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News