kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi QRIS BRI di Papua Tembus Rp 294 Miliar, Naik 587,3%


Minggu, 29 Oktober 2023 / 13:40 WIB
Transaksi QRIS BRI di Papua Tembus Rp 294 Miliar, Naik 587,3%
ILUSTRASI. Penggunaan fitur QRIS melalui aplikasi BRImo. Saat ini, transaksi QRIS BRI di wilayah Papua telah mencapai Rp 294 miliar.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) inklusi keuangan digital hingga pelosok Tanah Air kian membuahkan hasil. Salah satunya, melalui penetrasi  QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) yang terus meningkat.

Hal itu tercermin dari peningkatan transaksi QRIS di wilayah papua. Saat ini, transaksi QRIS BRI di wilayah paling timur Indonesia  tersebut telah mencapai Rp 294 miliar. Tak main-main, peningkatannya mencapai 587,3% secara tahunan (YoY).

Sementara itu, pengguna QRIS BRI di wilayah Papua juga mengalami peningkatan sebesar 36,5% YoY. Saat ini penggunanya telah mencapai 43.237 pengguna.

Regional CEO BRI Jayapura, Herry Noercahya mengungkapkan bahwa peningkatan transaksi QRIS tersebut didukung oleh kemampuan BRI dalam mengedukasi nasabah UMKM, serta jaringan BRI di wilayah tersebut. Oleh karenanya, masyarakat di sana bisa merasakan layanan tersebut.

“Kami tentu optimistis, BRI akan mampu mendorong menggerakkan perekonomian Papua secara khusus dan juga secara nasional melalui digitalisasi transaksi yang dilakukan BRI,” ujarnya dalam keterangan resmi (29/10).

Baca Juga: Realisasi KUR Baru Rp 177 Triliun, Begini Strategi Perbankan di Sisa Tahun Ini

Pada kesempatan terpisah, Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan massif penggunaan QRIS di Papua menunjukkan minat dan antusiasme masyarakat di Papua, karena transaksi menjadi lebih mudah dan cepat. 

“Tak hanya itu, BRI juga menjamin keamanan bagi nasabah selama bertransaksi menggunakan QRIS,”tambahnya.

Andrijanto juga bilang bahwa peningkatan transaksi secara digital tersebut juga merupakan bagian dari BRI mendorong pertumbuhan CASA. BRI memiliki dua strategi utama untuk mendorong penghimpunan CASA ke depan, yakni fokus pada retensi dan akuisisi. 

Untuk retensi, strategi BRI akan difokuskan pada transaksi digital, mengoptimalkan value chain nasabah wholesale, serta menggunakan big data untuk memaksimalkan peluang dari nasabah. Sedangkan untuk akuisisi, BRI akan menargetkan ekosistem bisnis serta merchant.

Baca Juga: Realisasi Penyaluran KUR Masih Lambat, Begini Strategi Perbankan hingga Akhir Tahun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×