Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat investor untuk menanamkan modalnya ke perusahaan sektor financial technology (fintech) memang terlihat lesu. Namun, kehadiran teknologi kecerdasan buatan atau kerap di AI bisa jadi daya pendongkrak minat tersebut.
Riset terbaru dari S&P Global Market Intelligence mencatat pendanaan modal ventura untuk startup fintech telah anjlok secara global sebesar 49% dari tahun ke tahun menjadi US$ 23 miliar, di tengah penurunan ekonomi.
Di periode yang sama, lebih dari 60 putaran pendanaan senilai US$ 1 miliar melibatkan startup yang mengklaim menggunakan AI di seluruh vertikal fintech. Itu berarti, optimisme terhadap AI telah memengaruhi banyak orang untuk bergabung dengan perusahaan rintisan di sektor tersebut.
Baca Juga: Makin Ditinggalkan, Pendanaan Fintech Global Turun Hampir 50% di Semester 1-2023
“Hampir 50 dari mereka beroperasi dalam tahap awal hingga pertumbuhan, kami kemungkinan akan melihat beberapa dari perusahaan ini mengetuk pintu perusahaan modal ventura untuk pemeriksaan yang lebih besar dalam 12 bulan ke depan,” tulis riset tersebut dikutip jumat (14/7).
Riset tersebut juga menyebutkan segmen pinjaman digital, insurtech, dan investasi adalah penerima manfaat utama dari AI, dengan masing-masing segmen lebih dari 10 fintech berbasis AI meningkatkan modal.
Contohnya, Investasi terbesar dalam startup fintech berbasis AI adalah pendanaan sekitar US$ 100 juta pada Alphasense, penyedia solusi data keuangan yang berencana untuk mempercepat penyebaran AI generatifnya untuk membantu pelanggan mendapatkan ringkasan wawasan dari dokumen keuangan dengan mudah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News