Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri dana pensiun masih mencatatkan kinerja investasi yang positif hingga sembilan bulan pertama tahun ini. Tren ini dinilai masih berpotensi untuk berlanjut sampai ujung tahun nanti.
Direktur Eksekutif Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) Bambang Sri Muljadi menilai ada sejumlah faktor yang masih bisa jadi pendorong meningkatnya hasil investasi dana pensiun sampai akhir tahun nanti. Di antaranya ada tren pertumbuhan ekonomi yang cenderung bergerak positif.
Selain itu, ia menyebut biasanya tren kinerja pasar modal di kuartal terakhir juga lebih ketimbang periode tiga bulanan sebelumnya. "Sehingga bisa mendorong kinerja secara tahunan," kata dia belum lama ini.
Namun bukan berarti tak ada tantangan bagi dana pensiun untuk meraup hasil investasi setinggi mungkin. Pasalnya sejumlah dana pensiun juga masih harus membagi pikiran untuk memenuhi ketentuan investasi di surat berharga negara.
Sementara instrumen ini secara tradisi memang menawarkan imbal yang lebih rendah ketimbang sejumlah instrumen lain. Di sisi lain, tren penurunan bunga deposito juga harus diwaspadai oleh pengelola dana pensiun.
Direktur Utama Dana Pensiun BRI Mudjiharno Sudjono juga mengakui tren penurunan bunga deposito bisa mengancam perolehan imbal investasi yang bisa didapat.
Untuk mengantisipasinya, dia bilang akan rebalancing ke instrumen pasar modal seperti saham secara selektif dan hati-hati. Saat ini, porsi investasi Dana Pensiun BRI di instrumen saham sendiri disebutnya sudah sekitaran 20%.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri mencatat industri dana pensiun juga mencatatkan tren kenaikan return of investment (RoI) hingga sembilan bulan pertama tahun ini. RoI industri dana pensiun tercatat naik dari 5,3% jadi 5,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
