kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tren suku bunga PUAB menanjak


Selasa, 01 September 2015 / 16:48 WIB
Tren suku bunga PUAB menanjak


Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Mesti Sinaga

JAKARTA. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (PUAB) overnight menunjukkan tren meningkat.

Pada awal Agustus 2015, suku bunga PUAB overnight masih berkisar 5,63%, seperti dilansir Pusat Informasi Pasar Uang Bank Indonesia. Namun, pada akhir Agustus 2015, suku bunga PUAB overnight sudah mencapai 5,75%.

Kenaikan paling tinggi terjadi pada suku bunga PUAB dengan tenor lebih dari satu minggu. Suku bunga PUAB untuk 1 minggu tembus 6,03% dari sebelumnya hanya sekitar 5,71%. Sementara, rata-rata suku bunga PUAB bertenor 12 bulan tembus 8%.

Meski begitu, sejumlah bankir menampik anggapan bahwa kenaikan suku bunga PUAB tersebut terjadi lantaran keringnya likuiditas perbankan.

Parwati Surjaudaja, Direktur Utama Bank OCBC NISP, mengatakan, penyebab utama kenaikan suku bunga PUAB bukan karena berkurangnya likuiditas di pasar.

“Tetapi, lebih karena kenaikan suku bunga rupiah di swap market yang naik cukup banyak seiring naiknya permintaan lindung nilai mata uang asing di pasar,” ujarnya kepada KONTAN, Selasa (1/9).

Hal senada disampaikan Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar. Menurut  Hendra, saat ini kondisi likuiditas di pasar masih cukup baik. Likuiditas perbankan masih longgar lantaran adanya pasokan likuiditas baru.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×