kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Trust Finance incar kredit alat berat Rp 102,5 miliar


Rabu, 27 Oktober 2010 / 08:40 WIB
Trust Finance incar kredit alat berat Rp 102,5 miliar
ILUSTRASI. Ilustrasi gula impor - gula rafinasi


Reporter: Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Perusahaan pembiayaan (multifinance) yang berbisnis alat berat hingga kuartal ketiga 2010 mencatatkan kinerja yang signifikan. Maklum, cerahnya bisnis pertambangan, terutama batubara berdampak baik bagi industri pembiayaan yang bergerak di sektor tersebut.

Multifinance yang turut menikmati berkah pertumbuhan ini adalah Trust Finance. Hingga September, Trust Finance berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar 60%-65% dari target pembiayaan tahun ini. Hingga akhir tahun ini, Trust Finance menargetkan pembiayaan sebesar Rp 256,3 miliar. Dari jumlah tersebut sebesar 40% atau Rp 102,5 miliar diharapkan berasal dari pembiayaan alat berat.

Direktur Utama Trust Finance Muhammad Nashir mengatakan, hingga kuartal ketiga lalu, pertumbuhan pembiayaan alat berat tergolong bagus dikarenakan adanya kebijakan pemerintah yang kian mengembangkan sektor infrastruktur dan pertumbuhan sektor pertambangan di dalam negeri. "Pertumbuhan permintaan dari suplier sangat tinggi, ini membuat kami optimis tahun ini bisa tercapai," ujarnya.

Muhammad bilang, adanya kondisi cuaca yang tak menentu saat ini tidak berpengaruh pada kinerja Trust Finance. Sebab, masalah pengiriman barang diserahkan kepada suplier dan user. "Ketika suplier sudah sepakat maka rate pembiayaan sudah berjalan," terangnya.

Informasi saja, tahun ini para pelaku usaha memproyeksikan pertumbuhan usaha pada sektor perkebunan, pertambangan, dan transportasi mendorong kenaikan permintaan pembiayaan sewa guna usaha (leasing) alat berat sebesar 30% menjadi Rp 60,45 triliun. Leasing alat berat diperkirakan naik menjadi 8.000 unit pada tahun ini dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu, yaitu 6.000 unit atau senilai Rp 46,50 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×