kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Trust Finance incar kredit alat berat Rp 102,5 miliar


Rabu, 27 Oktober 2010 / 08:40 WIB
Trust Finance incar kredit alat berat Rp 102,5 miliar
ILUSTRASI. Ilustrasi gula impor - gula rafinasi


Reporter: Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Perusahaan pembiayaan (multifinance) yang berbisnis alat berat hingga kuartal ketiga 2010 mencatatkan kinerja yang signifikan. Maklum, cerahnya bisnis pertambangan, terutama batubara berdampak baik bagi industri pembiayaan yang bergerak di sektor tersebut.

Multifinance yang turut menikmati berkah pertumbuhan ini adalah Trust Finance. Hingga September, Trust Finance berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar 60%-65% dari target pembiayaan tahun ini. Hingga akhir tahun ini, Trust Finance menargetkan pembiayaan sebesar Rp 256,3 miliar. Dari jumlah tersebut sebesar 40% atau Rp 102,5 miliar diharapkan berasal dari pembiayaan alat berat.

Direktur Utama Trust Finance Muhammad Nashir mengatakan, hingga kuartal ketiga lalu, pertumbuhan pembiayaan alat berat tergolong bagus dikarenakan adanya kebijakan pemerintah yang kian mengembangkan sektor infrastruktur dan pertumbuhan sektor pertambangan di dalam negeri. "Pertumbuhan permintaan dari suplier sangat tinggi, ini membuat kami optimis tahun ini bisa tercapai," ujarnya.

Muhammad bilang, adanya kondisi cuaca yang tak menentu saat ini tidak berpengaruh pada kinerja Trust Finance. Sebab, masalah pengiriman barang diserahkan kepada suplier dan user. "Ketika suplier sudah sepakat maka rate pembiayaan sudah berjalan," terangnya.

Informasi saja, tahun ini para pelaku usaha memproyeksikan pertumbuhan usaha pada sektor perkebunan, pertambangan, dan transportasi mendorong kenaikan permintaan pembiayaan sewa guna usaha (leasing) alat berat sebesar 30% menjadi Rp 60,45 triliun. Leasing alat berat diperkirakan naik menjadi 8.000 unit pada tahun ini dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu, yaitu 6.000 unit atau senilai Rp 46,50 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×