kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.849   -109,00   -0,69%
  • IDX 7.494   2,48   0,03%
  • KOMPAS100 1.160   1,22   0,10%
  • LQ45 919   -0,74   -0,08%
  • ISSI 227   0,98   0,43%
  • IDX30 473   -1,54   -0,33%
  • IDXHIDIV20 570   -2,10   -0,37%
  • IDX80 133   0,15   0,12%
  • IDXV30 141   0,01   0,01%
  • IDXQ30 158   -0,39   -0,25%

Trust Finance incar kredit alat berat Rp 102,5 miliar


Rabu, 27 Oktober 2010 / 08:40 WIB
Trust Finance incar kredit alat berat Rp 102,5 miliar
ILUSTRASI. Ilustrasi gula impor - gula rafinasi


Reporter: Roy Franedya | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Perusahaan pembiayaan (multifinance) yang berbisnis alat berat hingga kuartal ketiga 2010 mencatatkan kinerja yang signifikan. Maklum, cerahnya bisnis pertambangan, terutama batubara berdampak baik bagi industri pembiayaan yang bergerak di sektor tersebut.

Multifinance yang turut menikmati berkah pertumbuhan ini adalah Trust Finance. Hingga September, Trust Finance berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar 60%-65% dari target pembiayaan tahun ini. Hingga akhir tahun ini, Trust Finance menargetkan pembiayaan sebesar Rp 256,3 miliar. Dari jumlah tersebut sebesar 40% atau Rp 102,5 miliar diharapkan berasal dari pembiayaan alat berat.

Direktur Utama Trust Finance Muhammad Nashir mengatakan, hingga kuartal ketiga lalu, pertumbuhan pembiayaan alat berat tergolong bagus dikarenakan adanya kebijakan pemerintah yang kian mengembangkan sektor infrastruktur dan pertumbuhan sektor pertambangan di dalam negeri. "Pertumbuhan permintaan dari suplier sangat tinggi, ini membuat kami optimis tahun ini bisa tercapai," ujarnya.

Muhammad bilang, adanya kondisi cuaca yang tak menentu saat ini tidak berpengaruh pada kinerja Trust Finance. Sebab, masalah pengiriman barang diserahkan kepada suplier dan user. "Ketika suplier sudah sepakat maka rate pembiayaan sudah berjalan," terangnya.

Informasi saja, tahun ini para pelaku usaha memproyeksikan pertumbuhan usaha pada sektor perkebunan, pertambangan, dan transportasi mendorong kenaikan permintaan pembiayaan sewa guna usaha (leasing) alat berat sebesar 30% menjadi Rp 60,45 triliun. Leasing alat berat diperkirakan naik menjadi 8.000 unit pada tahun ini dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu, yaitu 6.000 unit atau senilai Rp 46,50 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×