kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.416.000   13.000   0,54%
  • USD/IDR 16.716   -9,00   -0,05%
  • IDX 8.701   43,74   0,51%
  • KOMPAS100 1.192   9,86   0,83%
  • LQ45 857   8,90   1,05%
  • ISSI 313   3,67   1,19%
  • IDX30 441   3,08   0,70%
  • IDXHIDIV20 510   2,90   0,57%
  • IDX80 134   1,32   1,00%
  • IDXV30 140   0,58   0,42%
  • IDXQ30 140   0,80   0,58%

Tugu Insurance Jaga Profitabilitas di Tengah Penyesuaian PSAK 117


Rabu, 10 Desember 2025 / 21:53 WIB
Tugu Insurance Jaga Profitabilitas di Tengah Penyesuaian PSAK 117
ILUSTRASI. Pendapatan Premi Meningkat: Presiden Direktur PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) Adi Pramana dalam konferensi pers di Jakarta, Jum'at (14/11/2025). PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau Tugu Insurance (TUGU) membukukan total pendapatan premi pada kuartal III 2025 sebesar Rp7,25 Triliun, naik 6% dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 6,86 triliun. KONTAN/Baihaki/14/11/2025


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) memastikan kinerja profitabilitas tetap positif hingga kuartal III-2025, meski harus melakukan penyesuaian akibat implementasi PSAK 117.

Seperti diketahui, penerapan PSAK 117 telah menjadi kewajiban bagi seluruh perusahaan asuransi dan reasuransi setelah aturan tersebut resmi diberlakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun ini.

Presiden Direktur Tugu Insurance Adi Pramana mengatakan, fokus utama perusahaan saat ini berada pada penguatan margin keuntungan melalui strategi underwriting yang lebih prudent, optimalisasi portofolio investasi, serta efisiensi biaya di seluruh lini usaha. 

Baca Juga: Tugu Insurance (TUGU) Perkuat Posisi di Segmen Risiko Tinggi

“Secara keseluruhan profitabilitas Tugu Insurance tetap solid," ujarnya kepada Kontan, Selasa (9/12/2025). 

Dari sisi bisnis, Tugu Insurance mencatat pertumbuhan premi sebesar 6% menjadi Rp 7,25 triliun hingga kuartal III-2025. Kinerja tersebut dinilai masih sesuai denan rencana kerja perusahaan. Adi menyebut kontribusi terbesar masih berasal dari segmen property, marine hull dan aviasi.

Menjelang penutupan tahun, Tugu Insurance tidak melakukan penyesuaian agresif terhadap strategi underwriting maupun repricing. Adi menjelaskan bahwa keputusan pricing tidak diambil berdasarkan momentum akhir tahun, melainkan pada pertimbangan mendasar seperti profil klien, sektor usaha, eksposur risiko, nilai aset, hingga kapasitas reasuransi.

Baca Juga: Premi Tugu Insurance Capai Rp 7,24 Triliun per Kuartal III-2025

"Penyesuaian strategi underwriting maupun repricing tidak hanya dan serta merta didasarkan pada momentum akhir tahun. Namun penyesuaian strategi didasarkan pada aspek-aspek yang lebih fundamental," tuturnya.

Adi mengatakan dengan strategi tersebut, penerapan prudent underwriting maupun repricing bisa dilakukan secara lebih komprehensif dengan fokus utama memperkuat profitabilitas.

Baca Juga: Tugu Insurance Bukukan Laba Rp 594,82 Miliar per Kuartal III-2025

Selanjutnya: BI Terbitkan Aturan Terkait Derivatif PUVA, Ini Respons ICDX

Menarik Dibaca: 6 Manfaat Pilates untuk Wanita, Bantu Atasi Stres Jangka Panjang!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×