kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.398.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.726   -19,00   -0,11%
  • IDX 8.370   -1,56   -0,02%
  • KOMPAS100 1.159   1,71   0,15%
  • LQ45 844   2,78   0,33%
  • ISSI 293   0,51   0,17%
  • IDX30 443   1,88   0,43%
  • IDXHIDIV20 509   1,38   0,27%
  • IDX80 131   0,22   0,17%
  • IDXV30 136   -1,02   -0,74%
  • IDXQ30 140   0,57   0,41%

Premi Tugu Insurance Capai Rp 7,24 Triliun per Kuartal III-2025


Jumat, 14 November 2025 / 19:09 WIB
Premi Tugu Insurance Capai Rp 7,24 Triliun per Kuartal III-2025
ILUSTRASI. Tugu Insurance mencatatkan pendapatan premi atau gross written premium konsolidasian capai Rp 7,24 triliun hingga kuartal III-2025 atau naik 6%


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance) mencatatkan pendapatan premi atau gross written premium konsolidasian Rp 7,24 triliun hingga kuartal III-2025.

Presiden Direktur Tugu Insurance Adi Pramana mengatakan, pendapatan premi tersebut tumbuh sekitar 6% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 6,86 triliun. 

Namun, jika ditelaah lebih lanjut, pendapatan premi kuartal III-2024 justru memiliki pertumbuhan lebih tinggi yaitu sebesar 26% secara tahunan (YoY).

Baca Juga: Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) Catat Pendapatan Premi Rp 5,67 Triliun per Oktober 2025

Segmen lini fire (property) masih menjadi kontributor utama portofolio perusahaan yang mencapai 42%. Kemudian diikuti oleh lini miscellaneous 13%, sementara portofolio tradisional seperti onshore dan offshore masing-masing berkontribusi 7% dan 8%. 

Adapun lini marine hull tercatat sebesar 8%, aviation sekitar 7%, dan engineering sekitar 6%. Produk dengan porsi kecil antara lain motor vehicle sekitar 3%, serta lini kredit dan health yang disebut Adi memang tidak menjadi fokus perusahaan.

"Kurang lebih mirip-mirip portofolio persentasenya dengan tahun lalu," ujarnya dalam media briefing Tugu Insurance di Jakarta, Jumat (14/11/2025).

Dari sisi klaim yang dibayarkan, Tugu Insurance juga mencatat adanya penurunan. Baik dari sisi klaim yang dibayarkan maupun dari pembentukan cadangan (reserve). Kondisi ini membuat loss ratio perseroan membaik dibandingkan tahun sebelumnya. 

Sayangnya, perusahaan tak menjelaskan secara rinci besaran klaim yang telah dibayarkan. Ia menjelaskan, klaim terbesar berasal dari segmen energi, sejalan dengan karakter risiko eksotik yang ditanggung perusahaan..

Baca Juga: Fee Based Income Mandiri Tembus Rp 5,48 Triliun per Kuartal III-2025

Dari sisi bisnis, sekitar 80% pendapatan premi Tugu berasal dari pasar non-captive. Porsi ini diperkirakan masih akan sama tahun depan mengingat premi captive cenderung terbatas.

Perusahaan juga menyiapkan peluncuran produk-produk baru yang simpel dan mudah diklaim melalui kanal InsurTech, sembari memperkuat underwriting untuk lini lainnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pendapatan premi industri asuransi umum dan reasuransi mencapai Rp 113,49 triliun per September 2025, tumbuh 3,38% YoY, melambat dibandingkan pertumbuhan 9,78% YoY pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

Selanjutnya: Gelar RUPSLB, Begini Susunan Direksi Terbaru Nusantara Infrastructure (META)

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Sabtu 15 November 2025: Waktunya Adaptasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×