kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.905.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.450   0,00   0,00%
  • IDX 6.832   16,22   0,24%
  • KOMPAS100 991   5,82   0,59%
  • LQ45 767   3,97   0,52%
  • ISSI 217   0,70   0,32%
  • IDX30 399   1,92   0,48%
  • IDXHIDIV20 473   -0,50   -0,11%
  • IDX80 112   0,65   0,59%
  • IDXV30 115   0,56   0,49%
  • IDXQ30 131   0,39   0,30%

Tujuh Agen Penjual Global Bond Bersaing


Selasa, 16 Desember 2008 / 09:14 WIB
Tujuh Agen Penjual Global Bond Bersaing


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana pemerintah mencari utang dari luar negeri dan menerbitkan obligasi internasional (global bond) tahun depan membuat perusahaan keuangan asing senang. Mereka beramai-ramai menawarkan jasa kepada pemerintah Indonesia agar memilihnya sebagai agen penjual.

Kantor berita Reuters menyebut, rencananya pemerintah akan menerbitkan surat utang untuk pasar internasional dan utang valas lain dengan total nilai US$ 4 miliar atau sekitar Rp 40 triliun (dengan asumsi kurs Rp 10.000 per dolar Amerika Serikat). Sayang, tak ada keterangan resmi, berapa besar porsi dan yang hendak dihimpun melalui penerbitan global bond ini.

Adapun tujuh lembaga keuangan asing yang tengah bersaing menjadi broker penerbitan global bond adalah Barclays Capital, CIMB Group, Citigroup, Credit Suisse, Deutsche Bank, Nomura Securities, dan UBS.

Tapi, sayangnya, sampai berita ini turun KONTAN belum bisa mendapat komentar dari mereka. Maklum, untuk urusan ini, kantor pusat masing-masing perusahaan jasa keuangan itulah yang mengambil peranan.

Kelak para broker yang terpilih akan bertugas mencari calon investor yang tertarik membenamkan uangnya untuk investasi jangka panjang. Kelak broker utang bisa mencari utangan uang tersebut dari pinjaman lunak bank atau institusi keuangan lain yang mau memberi pinjaman kepada Indonesia.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Departemen Keuangan Rahmat Waluyanto enggan memberi komentar yang detail mengenai informasi ini. Dia hanya mengaku bahwa pemerintah masih mematangkan rencana menggali utang dari luar negeri ini. Rahmat tak mau membenarkan ataupun membantah nama-nama calon agen penjual itu.

Alasannya klasik: pemerintah harus mengikuti aturan main tender di pasar keuangan internasional. Pemerintah akan memberikan informasi nanti pada saat penerbitan.

Rahmat juga tak mau menyebutkan berapa target dan porsi masing masing utang baik yang berbentuk global bond maupun utang biasa. "Nanti ada waktunya kami membuka informasi ini," ujar Rahmat kepada KONTAN kemarin (15/12).

Targetnya institusi

Rahmat menjelaskan, pemerintah Indonesia akan menawarkan global bond tersebut hanya kepada institusi tertentu dimana mereka harus benar-benar paham dengan kondisi yang ada di Indonesia. "Institusi tersebut harus tahu keuntungan apa yang akan mereka peroleh nanti, sekaligus juga risiko yang mungkin terjadi," katanya.

Karena itu pemerintah juga menetapkan para agen penjual yang tahu benar seluk beluk Indonesia sehingga mereka bisa menjelaskan kepada kreditur asing. Dengan begitu pemerintah berharap masih bisa mendapatkan bunga yang murah dan tak harus membayar imbal hasil alias yield yang tinggi. "Selama ini kami belum ada rencana menawarkan global bond tersebut untuk investor selain institusi," tandas Rahmat.

Pemerintah harus mencari alternatif utang karena pinjaman dari pengutang lama seperti Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia atau Asian Development Bank (ADB), Japan Bank for International Cooperation (JBIC) bakal berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×