kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.932.000   3.000   0,16%
  • USD/IDR 16.324   50,00   0,31%
  • IDX 7.906   -21,15   -0,27%
  • KOMPAS100 1.110   -3,68   -0,33%
  • LQ45 818   -11,31   -1,36%
  • ISSI 266   0,54   0,20%
  • IDX30 424   -4,89   -1,14%
  • IDXHIDIV20 492   -5,66   -1,14%
  • IDX80 123   -1,56   -1,25%
  • IDXV30 132   -0,72   -0,54%
  • IDXQ30 137   -1,77   -1,27%

Tunggu pilpres 2019 rampung, sejumlah bank tunda rencana IPO


Minggu, 11 November 2018 / 14:55 WIB
Tunggu pilpres 2019 rampung, sejumlah bank tunda rencana IPO
ILUSTRASI. Bank Mayora


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

Selain Bank Mayora, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (SumselBabel) juga mengurungkan niat IPO.

Setelah sebelumnya sempat digadang-gadang akan melangsungkan IPO pada tahun 2018 ini, Direktur Utama Bank SumselBabel Muhammad Adil menilai pihaknya memilih untuk memantau rencana tersebut.

Walau telah sempat mendapat dukungan dari beberapa pihak termasuk pemegang saham hingga memasuki tahap proses perizinan, Adil mengatakan secara hitung-hitungan, kondisi BPD Sumselbabel saat ini belum mendesak untuk IPO.

"Sampai saat ini belum mendesak untuk IPO tersebut," jelas Adil. 

Bukan karena adanya pemilihan presiden, Bank Sumselbabel justru menilai saat ini kondisi permodalan Bank SumselBabel masih terbilang kuat untuk menopang pertumbuhan.

Artinya, tambahan modal baru belum begitu diperlukan. Memang, bila merujuk pada laporan keuangan per September 2018, posisi CAR Bank SumselBabel atau BSB ini memang cenderung tinggi yakni mencapai 21,55%. Naik ketimbang CAR pada setahun sebelumnya sebesar 20,28%.

Sementara dari sisi kinerja keuangan, realisasi penyaluran kredit BSB masih terbilang pelan yakni hanya tumbuh 2,77% secara tahunan menjadi Rp 12,89 triliun. Walau demikian, laba bersih tercatat masih tumbuh 7,03% yoy dari Rp 258,55 miliar menjadi Rp 276,75 miliar per kuartal III 2018 lalu.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×