Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fintech peer to peer (P2P) lending PT iGrow Resources Indonesia atau PT LinkAja Modalin Nusantara (iGrow) masih berupaya untuk menyelesaikan masalah gagal bayar.
Berdasarkan situs perusahaan per 28 Juli 2025, iGrow tercatat memiliki persentase kredit bermasalah (TWP90) di level tinggi sebesar 80,18%.
Direktur Utama iGrow, Edoardus Satya Adhiwardana menyampaikan bahwa sebagai langkah penyehatan portofolio, perusahaan saat ini menghentikan sementara penyaluran pembiayaan baru.
Baca Juga: Fintech iGrow Berencana Lakukan Suntik Modal untuk Selesaikan Masalah Gagal Bayar
Fokus iGrow dialihkan sepenuhnya pada pemulihan kredit bermasalah, baik melalui optimalisasi penagihan kepada borrower aktif, restrukturisasi pinjaman yang diperlukan, serta menempuh langkah hukum terhadap pihak yang tidak kooperatif.
“Berbagai perbaikan ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan bisnis yang lebih sehat dan bertanggung jawab,” ujar Edoardus kepada Kontan, (28/7).
Langkah evaluasi internal itu juga dilakukan dalam konteks dugaan fraud yang sebelumnya mencuat di iGrow. Perusahaan mengklaim terus menjalin komunikasi aktif dengan OJK, asosiasi, dan pemangku kepentingan lain sebagai bentuk transparansi.
Baca Juga: TWP90 Tembus 80,18%, OJK Terus Pantau Komitmen iGrow Selesaikan Permasalahan
Meski demikian, pihak iGrow belum memastikan tenggat waktu penyelesaian dana lender terdampak. Perusahaan menyatakan proses ini dilakukan secara hati-hati dan berkoordinasi erat dengan regulator sebagai bentuk kepatuhan.
“Kami pastikan setiap langkah yang iGrow ambil dilakukan dengan mengedepankan prinsip prudent, transparan, akuntabel, serta senantiasa mengikuti arahan dan pengawasan dari OJK,” tutupnya.
Selanjutnya: Kombinasi Obat Kanker Celcuity Ungguli AstraZeneca dalam Studi Stadium Lanjut
Menarik Dibaca: Telkom Hadirkan Layanan Digital untuk Efisiensi Koperasi Desa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News