kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Uang elektronik bidik transaksi pembayaran digital di e-commerce dan ride hailing


Senin, 14 Desember 2020 / 09:30 WIB
Uang elektronik bidik transaksi pembayaran digital di e-commerce dan ride hailing


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi uang elektronik berbasis server semakin semarak seiring perpindahan transaksi secara digital saat pandemi. Selain itu, para penyelenggara semakin agresif menjalin kerja sama dengan ride hailing maupun e-commerce.

PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) atau LinkAja misalnya mulai memperluas layanannya di ekosistem milik Grab. Para pengguna LinkAja dan Grab kini dapat menikmati layanan pesan-antar makanan milik Grab, GrabFood, dengan melakukan pembayaran menggunakan LinkAja.

Direktur LinkAja Edward K Suwignyo menyatakan sebelumnya LinkAja sudah bisa digunakan di Go-jek dan Grab untuk layanan transportasi. Ia menyebut kemitraan dengan GoJek sudah ada dari akhir 2019, sedangkan Grab di 2020 sebagai mitra pengisian sumber dana pada layanan GrabBike, GrabCar, dan GrabExpress.

“Target pembukaan layanan GrabFood ini untuk memperkuat ecosystem pembayaran LinkAja. Sebelum ini, LinkAja belum memiliki ecosystem food delivery yang terutama sedang berkembang cepat di masa pandemi ini. Sehingga dengan dibukanya layanan GrabFood, semakin lengkap use case ecosystem LinkAja,” papar Edward kepada Kontan.co.id pada Minggu (13/12).

Baca Juga: Ini target kredit perbankan tahun 2021

Ia menjelaskan transaksi sendiri di transportasi online, sempat menurun di awal masa pembatasan sosial berskala besar. Namun seiring dengan kebiasaan baru, transaksi tersebut mulai tumbuh dan kuat kembali pada beberapa bulan terakhir.

Tak hanya itu, LinkAja juga gemas bekerja sama dengan para penyelenggara e-commerce. Edward menyebut, pembayaran digital menggunakan LinkAja sudah bisa dilakukan di lebih dari 1.500 e-commerce yang terintegrasi. Mulai dari Tokopedia, Bukalapak, Blibli, tiket.com, hingga klikindomaret.

“Khusus untuk e-commerce sendiri, transaksi terus meningkat sejak dari awal tahun, dan semakin tinggi saat masa PSBB,” jelas Edward.

Tak mau kalah, PT Visionet Internasional alias OVO mulai menyasar pembayaran Lazada mulai tanggal 8 Desember 2020.

Sebelumnya, OVO telah hadir terlebih dahulu di platform Tokopedia dan ekosistem Grab. Head of Corporate Communications OVO Harumi Supit menyatakan Ovo melihat tren pergeseran transaksi ke arah digital dan penjualan secara online yang terus meningkat.

“Kehadiran OVO di platform Lazada, pengguna diharapkan mendapatkan pengalaman belanja yang lebih praktis dan menyenangkan. Kolaborasi ini memungkinkan pengguna untuk menikmati pengalaman berbelanja yang lancar, aman, bebas hambatan melalui gadget atau ponsel pintar mereka,” jelasnya.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×