kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Uang elektronik bidik transaksi pembayaran digital di e-commerce dan ride hailing


Senin, 14 Desember 2020 / 09:30 WIB
Uang elektronik bidik transaksi pembayaran digital di e-commerce dan ride hailing


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

PT Espay Debit Indonesia Koe sebagai operator uang elektronik DANA juga bisa digunakan untuk transaksi pembayaran di ecommerce Lazada, Bukalapak, dan HappyFresh.

Sebelumnya, pada November 2019, PT Blue Bird Tbk (BIRD) secara resmi menggandeng DANA sebagai alternatif pembayaran elektronik di aplikasi My Bluebird.

“Dalam kurun waktu yang tergolong singkat, tidak sampai dua tahun sejak diluncurkan, DANA kini sudah memiliki lebih dari 45 juta pengguna dan jumlah tersebut kami harapkan akan terus bertumbuh,” papar CEO dan Co-Founder DANA Vince Iswara.

Baca Juga: Tokopedia luncurkan fitur Indodana PayLater

Sedangkan ShopeePay berupaya meningkatkan transaksi pada hari belanja nasional (Harbolnas) 12.12. Uang elektronik milik ecommerce Shopee ini bahkan menyediakan total voucher senilai Rp 12 miliar pada gelaran Harbolnas 12.12 mendatang.

Kampanye ShopeePay Semua Rp 1 yang berlangsung sejak 1-12 Desember 2012 itu bertujuan meningkatkan transaksi dan mendorong konsumsi nasional.

“Layanan digital semakin relevan bagi masyarakat terlihat dari terjualnya total voucher Deals Sekitarmu yang meningkat hampir 30 kali lipat dan peningkatan frekuensi transaksi per pengguna sebanyak 3 kali lipat,” ujar Cindy Candiawan, Marketing Manager ShopeePay.

Uang elektronik memang semakin diterima luas oleh masyarakat. Hal ini tercermin dari semakin banyak masyarakat menggunakan uang digital pada transaksi e-commerce.

Bank Indonesia melihat peningkatan tren ekonomi keuangan digital di Indonesia. Hal ini juga dipengaruhi oleh kesadaran dan perubahan perilaku penggunaan e-commerce seiring pembatasan fisik di tengah pandemi.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, data BI menunjukkan nominal transaksi e-commerce pada kuartal III-2020 mencapai Rp 70 triliun. Nilai itu naik dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang sebesar Rp 60 triliun.

“Peningkatan transaksi itu, diikuti dengan transformasi pembayaran dari penggunaan transfer bank ke alat pembayaran lain termasuk uang elektronik (UE). Pada kuartal III-2020, pembayaran e-commerce menggunakan uang elektronik sudah mencapai 42% dari total pembayaran,” ujar Destry pada penutupan Indonesia Fintech Summit 2020, Rabu (25/11).

Ia menyatakan pergeseran transaksi ke uang elektronik itu cukup pesat dibandingkan 2017 yang baru 11%. Ia menilai tren penggunaan uang elektronik ini akan terus berlanjut ke depannya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×