Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berjanji akan membeberkan secara rinci transaksi penjualan saham Bank Mutiara setelah J Trust selaku pemegang saham baru menjalani fit and proper test yang diselenggarakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
LPS berharap, semua proses penjualan saham eks Bank Century akan selesai sebelum 20 November mendatang. "Setelah fit and proper J Trust, kami akan jelaskan secara detil transaksi penjualan Bank Mutiara. Termasuk harga penjualan dari J Trust," kata Samsu Adi Nugroho, Sekretaris LPS, Senin (20/10).
Kemarin, LPS menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Mutiara dengan agenda persetujuan J Trust sebagai pemegang saham baru bank dengan kode saham BCIC ini.
RUPS dipimpin oleh Ketua Dewan Komisioner LPS, C. Heru Budiargo dan juga dihadiri oleh anggota Dewan Komisioner LPS, direksi dan dewan komisaris Bank Mutiara. Hadir pula dalam RUPS tersebut, perwakilan dari J Trust selaku calon pemilik baru Bank Mutiara.
Samsu menambahkan, pelaksanaan RUPS juga merupakan bagian dari persyaratan yang harus dipenuhi LPS sebelum J Trust menjalani fit and proper test di OJK. Dengan demikian, LPS tinggal menunggu kelengkapan persyaratan J Trust lain, yang bakal disampaikan pemodal Jepang itu kepada OJK.
Samsu menyebutkan, pasca fit and proper test usai, pihaknya akan berbicara soal pemenuhan kewajiban J Trust dalam menyelesaikan pembayaran transaksi. "Yang jelas, mereka (J Trust) akan membayar secara tunai," kata Samsu. Saat ini, J Trust sudah membayar uang muka pembelian Bank Mutiara sebesar 10% dari harga jual.
Sekadar mengingatkan, dalam jawaban resmi kepada KONTAN 15 September lalu, manajemen J Trust mengharapkan terjadi sinergi yang positif antara J Trust dengan Bank Mutiara. "Kami percaya bahwa kami dapat secara substansial menambah nilai perusahaan untuk meningkatkan kemampuan Bank Mutiara dalam hal pembiayaan konsumen dan bisnis kartu kredit," tulis manajemen J Trust kepada KONTAN.
Selanjutnya manajemen J Trust mengaku, akan berusaha meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan pengawasan manajemen risiko, hingga mengenalkan produk baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News