kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Undisbursed Loan Perbankan Masih Tinggi, Berikut Penyebabnya


Senin, 29 Mei 2023 / 06:30 WIB
Undisbursed Loan Perbankan Masih Tinggi, Berikut Penyebabnya


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di saat permintaan dan penyaluran kredit perbankan yang terus tumbuh, jumlah kredit menganggur di perbankan atau kerap disebut undisbursed loan masih cukup tinggi.

Jika menilik data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2023, undisbursed loan bank umum tercatat sebesar Rp 1.933,4 triliun. Angka tersebut tumbuh 12,97% dari periode sama tahun lalu.

Kondisi industri tersebut juga dialami oleh banyak bank besar, misalnya PT Bank Mandiri Tbk. Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, undisbursed loan Bank Mandiri secara bank only naik 14,46% yoy menjadi Rp 216,42 triliun.

Baca Juga: Nasabah Belum Banyak Tarik Fasilitas Kredit di Bank

“Kami memperkirakan consumer cenderung bersikap hati-hati serta mengambil posisi wait and see dalam melakukan pembelanjaan,” ujar Rudi.

Meski demikian, Rudi bilang dunia usaha telah mengamankan sumber pendanaan mereka dari pembiayaan perbankan agar memiliki fleksibilitas dalam melakukan ekspansi kedepan. 

Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan kredit Bank Mandiri secara bank only yang mencapai 8,07% yoy menjadi Rp 933,36 triliun hingga akhir April 2023. 

Ke depan, ia memperkirakan undisbursed loan Bank Mandiri akan melandai. Alasannya, secara historical kreditur mulai aktif melakukan ekspansi saat memasuki kuartal kedua setiap tahunnya. 

Baca Juga: Perbankan Optimistis Bisa Turunkan Kredit Menganggur Tahun Ini

“Bank Mandiri optimistis pencairan kredit akan akan semakin meningkat seiring peningkatan konsumsi dan daya beli masyarakat yang cukup kuat,” tambahnya.

Sementara itu, Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F Haryn mengungkapkan bahwa undisbursed loan hingga Maret 2023 tercatat Rp 333,6 triliun. Dimana, total kredit BCA di periode tersebut mencapai Rp 713,8 triliun.

Menurutnya, sektor-sektor seperti telekomunikasi, jasa keuangan, hingga kredit konsumen memiliki potensi untuk mendorong pertumbuhan total kredit ke depan. 

“Sejalan dengan pemulihan yang semakin luas di berbagai segmen bisnis,” ujar Hera.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengungkapkan jika melihat secara year to date, undisbursed loan BJB mengalami kenaikan 4,4% menjadi Rp 5,8 triliun. Namun, ia optimistis angka tersebut masih bisa turun tahun ini.

Optimisme tersebut karena berkaca dari  tren yang baik selama 3 bulan terakhir. Dimana, undisbursed loan tersebut sudah mulai mengalami penurunan dari posisi paling tinggi di tahun ini pada Februari 2023.

“Sempat mencapai Rp 6,4 triliun per Februari 2023,” ujar Yuddy.

Yuddy bilang nilai undisbursed loan tersebut akan relatif lebih stabil. Alasannya, debitur mulai menarik fasilitas kredit yang telah diberikan untuk membiayai rencana bisnisnya.

“Sejalan dengan pertumbuhan perekonomian yang masih terjaga dengan baik,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×