Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) telah menyiapkan anggaran hingga Rp 20 triliun untuk mensukseskan program Subsidi Selisih Bunga (SSB). Ini merupakan program lanjutan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang akan habis per Juli 2015.
Direktur Utama BTN Maryono, mengatakan melalui program ini, BTN akan menyalurkan kredit perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebanyak 55 ribu rumah.
Jumlah ini hampir sama dengan jumlah rumah yang disalurkan dalam program FLPP pada semester I. “Untuk SSB ini hanya disubsidi dari bunganya, sisanya harus ditanggung oleh perbankan,” ujar Maryono kepada KONTAN, Kamis (13/8).
Nah, dalam program ini nantinya kreditur hanya perlu membayar bunga 5% dengan uang muka 1%.
Latar belakangan adanya program SSB menurut Maryono disebabkan karena dana subsidi sebesar Rp 1,5 triliun untuk FLPP akan habis pada Juli 2015, sehingga pemerintah menyiapkan skim baru untuk program pembiayaan perumahan untuk masyarakat bawah.
Maryono mengatakan, perseroan tertarik dengan program ini karena beberapa faktor. Pertama yaitu bunga dari program ini murah, sehingga akan diminati masyarakat. Kedua adalah kebutuhan rumah masih besar sehingga diperkirakan sebelum akhir tahun program ini akan melampaui target.
Ketiga adalah dengan mulai banyak kelas bawah yang mulai naik kelas ke segmen menengah, terutama di daerah, diperkirakan permintaan rumah dalam program ini akan terlampaui.
Menurut Maryono, program ini juga tidak akan berimbas pada likuiditas BTN. Sebab di semester II-2015 ini, BTN akan memiliki banyak cadangan dana dari berbagai sumber.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News