Reporter: Issa Almawadi | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Perusahaan sekuritas yang merupakan anak usaha bank memiliki keuntungan sendiri dalam mengembangkan bisnis. Perusahaan bisa bersinergi, dengan menawarkan produk dan layanan jasa transaksi perdagangan efek pada nasabah bank induk usaha mereka.
Tengok saja Mandiri Sekuritas. Ridwan Pranata, Director Head of Equity Capital Market Mandiri Sekuritas, menyatakan, pihaknya mendapat berkah dari induk usaha, Bank Mandiri, dalam kontribusi penambahan jumlah nasabah. Bahkan, Mandiri Sekuritas merasa tidak perlu bekerjasama dengan sekuritas lain baik asing maupun lokal untuk merangkul lebih banyak lagi nasabah. "Bank Mandiri kan mempunyai sekitar 12 juta nasabah," ucap Ridwan, akhir pekan lalu.
Mandiri Sekuritas cukup ambisius bisa menyerap sekitar 1% nasabah Bank Mandiri, paling tidak pada tahun 2014 mendatang. Sehingga tahun depan target jumlah nasabah ritel Mandiri Sekuritas mencapai sekitar 120.000.
Wajar saja apabila perusahaan sekuritas mengandalkan induk bank untuk mengejar nasabah captive. Layanan sekuritas, yang memfasilitasi perdagangan efek, biasanya hanya dilakoni masyarakat melek instrumen investasi. Nasabah bermodal besar ini biasanya merupakan nasabah wealth management atau prioritas di perbankan.
Begitu juga dengan BCA Sekuritas. Perusahaan yang sebelumnya bernama PT Dinamika Usaha Jaya ini, mengaku ingin memilih memaksimalkan sinergi dengan Bank Central Asia (BCA), sebagai induk usaha. "Pada intinya, kami terus berkonsolidasi dan memperkuat infrastruktur organisasi, sehingga bisa bersinergi maksimal dengan BCA," tutur Mardi Susanto, Direktur Utama BCA Sekuritas. Dia enggan memberikan penjelasan lebih lanjut itu.
BCA Sekuritas telah mendapatkan komitmen dari BCA untuk ikut memayungi bisnis asuransi dan pembiayaan. "Usaha-usaha itu sedang kami jajaki dan diproses secara seksama. Pada saatnya nanti, pasti akan ada pemberitahuan secara resmi," kata Mardi.
Sebagai informasi, BCA Sekuritas mulai beroperasi sebagai anak usaha BCA sejak Oktober 2012 lalu. Saat itu, bank transaksi terbesar di tanah air ini juga menambah modal anak usaha sekuritasnya agar lebih leluasa berbisnis dan bersaing.
Bekal nama tenar
Tapi tak semua anak usaha bank menggantungkan diri pada induk. Mari kita sambangi Panin Sekuritas. Dengan alasan sudah menjadi perusahaan publik, perusahaan sekuritas yang merupakan anak usaha Bank Panin tersebut ingin lebih mandiri. "Tidak ada sinergi khusus dengan Bank Panin. Secara organisasi pun manajemen kami terpisah," tutur Handrata Sadeli, Presiden Direktur Panin Sekuritas, akhir pekan lalu.
Handrata menjelaskan, perusahaan melakukan bisnis perantara efek secara mandiri. Menurut dia, Panin Sekuritas tidak memanfaatkan layanan Bank Panin, terutama wealth management dalam menambah jumlah nasabah.
Handrata mengaku, ada keuntungan tersendiri menjadi anak usaha Bank Panin, yaitu mendapat kepercayaan publik. Dia juga yakin, bahwa Panin Sekuritas tidak membutuhkan suntikan modal dari Bank Panin.
Apalagi, hingga pertengahan tahun ini, ekuitas Panin Sekuritas telah mencapai sekitar Rp 1 triliun. Bahkan perusahaan membagikan dividen sebesar 35% atau Rp 115 per saham dari keuntungan yang didapat di tahun lalu .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News