Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Citigrup telah setuju untuk menjual bisnis konsumernya di kawasan Asia Tenggara kepada United Overseas Bank (UOB) dengan harga sekitar S$ 5 miliar atau setara Rp 53,20 triliun.
Akuisisi ini akan menggandakan basis pelanggan ritel di empat pasar Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam. Diperkirakan pengambil alihan aset Citi ini akan melipatkan basis pelanggan ritel menjadi 5,3 juta secara keseluruhan.
Jika dirinci, pelanggan ritel terbesar dari Thailand 2,4 juta, Malaysia 1,5 juta, Indonesia 1,2 juta dan Vietnam 0,2 juta pada 2021. UOB menargetkan akuisisi pelanggan ritel ini meningkat 2 kali lipat pada 2026.
Akuisisi ini mencakup portofolio bisnis pinjaman tanpa anggunan dan pinjaman beranggunan, wealth management dan deposito atau tabungan di segmen ritel.
Baca Juga: Akusisi Bisnis Konsumer Citigrup di ASEAN, UOB Bidik Pendapatan Naik 1,4 Kali Lipat
Group Chief Financial Officer UOB Lee Wai menyambut, persaingan secara sehat dalam bisnis pembayaran yang mencakup kartu kredit dan debit yang sumber dananya berasal dari kredit dan CASA.
"Dalam beberapa tahun terakhir, tanpa investasi digital, kami memiliki pertumbuhan yang konsisten dalam pembayaran elektronik. Kami melihat, ada pertumbuhan ke depan, tidak hanya di kawasan Singapura," kata Lee, dalam konferensi pers secara daring, Jumat (14/1).
Terlebih, Malaysia dan Indonesia memiliki pasar yang besar dibandingkan negara lain dan memiliki kinerja yang tangguh selama pandemi Covid-19. Menurut Lee, kombinasi tersebut akan melipatgandakan bisnis kartu kredit di kawasan itu.
"Itulah mengapa, Anda melihat posisi kami di seluruh pasar utama seperti Malaysia, Thailand atau Indonesia mengambil posisi teratas," lanjutnya.
Baca Juga: Bayar S$ 5 Miliar, UOB Ambil Alih Bisnis Konsumen Citi di Empat Negara Asia Tenggara
Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki pelanggan dan pasar yang besar sehingga memberi kesempatan UOB menyediakan layanan dan produk perbankan.
UOB akan menggandakan akuisisi dan kontribusi pendapatan yang dipotong ke grup secara keseluruhan. Saat ini, bisnis juga dalam keadaan seimbang dari sisi deposito, kartu kredit hingga wealth management.
Hingga semester I 2021, persentase pelanggan kartu kredit UOB dan Citi mayoritas berasal dari Indonesia. Secara total, persentase pengguna dari Indonesia 4,5, Thailand 3 dan Malaysia 2,6.
Head of Group Retail, UOB Eddie Khoo mengatakan, dua mesin pertumbuhan bisnis perusahaan dari deposito dan kartu kredit yang berasal dari grup aliansi.
Baca Juga: UOB Akuisisi Bisnis Ritel di Empat Negara Senilai US$ 3,65 Miliar
"Kami percaya, bahwa ini akan berlanjut dan melayani basis di kota dengan sangat baik. Saat kami menyatukan kedua entitas ini," terangnya.
Setelah akuisisi Citigrup, UOB membidik pendapatan tahunan sekitar S$1 miliar. Akuisisi ini diperkirakan akan meningkatkan pendapatan dan pinjaman UOB Group dari empat pasar tersebut masing - masing sebesar 1,4 kali lipat dan 1,2 kali lipat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News