Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran wabah virus corona (Covid-19) tidak hanya menekan penyaluran kredit perbankan di sektor yang terkait langsung seperti industri pariwisata dan penerbangan. Penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) juga tidak luput dari infeksi virus tersebut.
Di tengah wabah corona, orang takut untuk berpergian ke luar. Apalagi setelah ditetapkan sebagai pandemi, sudah ada himbauan untuk menjaga jarak dan bekerja dari rumah guna menekan penyebaran covid-19.
Baca Juga: Bank BTN yakin capai target pertumbuhan KPR meski sektor perumahan terimbas corona
Sementara jika ingin membeli rumah calon konsumen pasti harus meninjau calon lokasi rumah yang hendak dibidik. Di sisi lain, orang saat ini cenderung memilih menyimpan uang di tengah ekonomi yang kian tertekan.
Melihat kondisi tersebut, sebagian bank sedang melihat perkembangan lebih lanjut dari wabah itu. Jika terus berlanjut bukan tidak mungkin target penyaluran KPR yang sudah mereka patok akan segera dipangkas. Meski begitu, ada juga bank yang masih yakin bisa mencapai target dengan menyiapkan strategi khusus.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya masih optimis bisa mencapai target penyaluran KPR tumbuh sekitar 8%-10% tahun ini. Bank ini tidak berencana untuk memangkas target walau BTN tidak memungkiri virus corona juga berdampak menekan sektor perumahan.
"Itu sejalan dengan optimisme BTN terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah dalam menangani wabah Covid-19 dan kebijakan dalam mendukung kebutuhan masyarakat akan hunian di Indonesia," kata Executive Vice President Non Subsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN Suryanti Agustinar pada Kontan.co.id, Selasa (24/3).
Per Februari 2020, Bank BTN mencatatkan pertumbuhan KPR hampir sebesar 2,5 kali lipat dibanding periode bulan sebelumnya. Melihat kondisi itu, Suryanti optimis laju pertumbuhannya pada Maret akan tetap menggembirakan, terutama untuk kelompok produk KPR Subsidi.
Baca Juga: Setor tunai via ATM BNI, berikut panduannya
Suryanti mengakui himbauan social distancing guna menekan penyebaran Covid-19 akan membuat masyarakat membatasi diri berkativitas di luar rumah, termasuk untuk memilih dan melihat lokasi perumahan. Namun, kendala itu akan dijadikan BTN sebagai peluang.
Sebagai penyalur KPR terbesar di tanah air, BTN memiliki terobosan berbasis teknologi melalui aplikasi BTN Properti Mobile Aps. Suryanti menuturkan, lewat aplikasi tersebut, masyarakat dimudahkan untuk melihat gambaran nyata secara empat dimensi dari unit perumahan yang diinginkan melalui fitur 4D Tour Service.
Dengan begitu, calon pembeli tidak lagi harus ke lokasi rumah yang diinginkan, dan meminimalisir kendala waktu dan jarak bagi calon pembeli.
Baca Juga: Efek corona, Fitch pangkas rating Bank Central Asia (BBCA) jadi BBB- dari BBB
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mengakui bahwa virus corona turut menekan penyaluran KPR. Menurut Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi, virus corona akan berdampak terhadap kemampuan membayar para debitur KPR Bank Mandiri terutama debitur yang terkena dampak langsung. Sedangkan dari sisi new booking, KPR diproyeksikan akan sedikit melambat.
Kendati begitu, Bank Mandiri masih optimis bisa mencapai target penyaluran KPR yang ditetapkan tahun ini sebesar 8%. Hery yakin pengajuan KPR baru akan kembali meningkat ketika Covid-19 mereda.
Sampai dengan Februari 2020, KPR Bank Mandiri masih berhasil tumbuh 14% secara year on year (YoY). Lalu data pencairan KPR per 20 Maret 2020 yang masih lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya.
Agar penyaluran KPR bisa tetap tumbuh tahun ini, Bank Mandiri fokus pada beberapa hal seperti mengoptimalkan aplikasi KPR yang sudah diterima sehingga dapat segera dilakukan pencairan, tetap menjaga relationship dan mengoptimalkan promosi melalui media digital, serta melakukan penyelarasan proses bisnis internal.
Baca Juga: BI luncurkan bauran kebijakan, ekonom BCA: Harus tetap ada stimulus dari sisi fiskal
Sementara PT Bank CIMB Niaga Tbk masih menunggu dan melihat perkembangan lebih lanjut dari wabah tersebut. Meski saat ini belum memutuskan akan merevisi target, tapi bukan tidak mungkin ada pemangkasan ke depan jika virus corona masih berlangsung lama. Target KPR perseroan tahun ini tumbuh dua digit.
"Penjualan termasuk KPR akan terganggu saat ini karena banyak masyarakat diam di rumah dan tidak membuat transaksi pembelian. Tepati kita monitoring saja, masih terlalu dini untuk menetapkan forecash berapa besar," kata Lani Darmawan, Direktur Konsumer CIMB.
Saat ini, CIMB akan fokus memberikan kemudahan transaksi kepada nasabahnya secara digital sehingga bisa diakses dari rumah. Adapun sepanjang dua bulan pertama tahun ini, CIMB belum merasakan ada dampak negatif virus corona terhadap kredit konsumer. Realisasinya masih tumbuh dua digit baik Kredit kepemilikan Rumah (KPR) maupun kartu kredit.
Baca Juga: M-BCA bisa kirim kado angpau buat mama di kampung, ini caranya
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) akan terus melakukan kajian dampak perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid19 ini terhadap bisnis perseroan secara keseluruhan. GM Manajemen Produk Konsumer BNI Donny Bima bilang, kajian termasuk dilakukan di segmen KPR.
Namun, Donny tidak menegaskan secara rinci apakah akan memangkas target KPR tahun ini. Sebelumnya, bank pelat merah ini membidik pertumbuhan KPR dua digit.
Di tengah penyebaran virus corona ini, BTN tetap akan mendorong KPR ke depan dengan mengoptimalkan aplikasi KPR secara digital melalui eForm BNI Griya.
Baca Juga: Ini langkah-langkah yang dilakukan Bank Indonesia dalam menghadapi virus corona
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News