Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) merespons dampak kenaikan suku bunga acuan yang saat ini menjadi 6%. Pasalnya, kenaikan ini telah menjadi tantangan bagi industri perbankan, termasuk Bank KB Bukopin.
Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin Robby Mondong mengatakan, untuk menyikapi hal ini, pihaknya berupaya menyeimbangkan likuiditas serta pertumbuhan bisnisnya dengan terus memantau dampak kenaikan suku bunga.
"Dengan struktur permodalan yang lebih kuat saat ini dan dukungan penuh dari pemegang saham, KB Kookmin Bank, Bank KB Bukopin optimistis dapat mencapai target-target akhir tahun yang telah ditetapkan," kata Robby kepada Kontan belum lama ini.
Lebih lanjut Robby merinci upaya Bank KB Bukopin dalam memastikan likuiditasnya yakni dengan beberapa strategi. Adapun strategi utama yaitu optimalisasi dan diversifikasi sumber dana.
Baca Juga: Beda Nasib Investor Asing Raup Cuan di Bisnis Perbankan Indonesia
Optimalisasi sumber dana ini mencakup pada upaya untuk mengelola dana secara optimal, dengan penekanan pada sumber dana yang memiliki biaya dana atawa cost of fund (COF) lebih rendah. Dengan demikian, Bank KB Bukopin dapat meminimalkan beban biaya dana dan memastikan ketersediaan likuiditas yang memadai.
Selain optimalisasi sumber dana, Bank KB Bukopin juga berupaya untuk melakukan diversifikasi sumber dana. Selain dana dari masyarakat, Bank KB Bukopin menjajaki sumber dana lain misalnya dengan mengakses pasar uang (money market).
"Kolaborasi dengan lembaga keuangan lain juga menjadi bagian dari upaya diversifikasi kami, yang membantu memitigasi risiko dan memastikan ketersediaan likuiditas yang memadai dalam berbagai situasi," kata Robby.
Dia juga menyebut saat ini likuiditas Bank KB Bukopin terjaga dengan sehat. Sebagai upaya untuk memperkuat likuiditas, Bank KB Bukopin menempatkan dana bank pada berbagai instrumen, salah satunya adalah Surat Berharga. Ini sebagai bagian dari strategi pengelolaan likuiditas perusahaan, yang sehat.
Baca Juga: Bank Milik Investor Asia Tenggara Bukukan Kinerja Ciamik pada Kuartal III-2023
Di sisi lain, KB Bukopin juga akan berupaya menjaga keseimbangan antara kecukupan likuiditas dengan ekspansi kredit yang sehat. Salah satu capaian tersebut dibuktikan dengan upaya bank dalam memperbaiki kualitas asetnya hingga berhasil menurunkan tingkat non-performing loan (NPL) dari 10,66% pada akhir tahun 2021 menjadi 6,65% di akhir tahun 2022.
"Dari sisi suku bunga kredit, penyesuaian memang akan dilakukan. Namun, hal ini akan dijalankan secara selektif dengan memperhatikan kondisi dari masing-masing nasabah," kata Robby.
Robby menyebut pihaknya masih optimistis dapat menjaga net interest margin sesuai target di tingkat margin yang optimal bagi shareholders. Tercatat hingga September 2023, peningkatan pendapatan bunga Bank KB Bukopin tumbuh hingga 19,8% YoY menjadi Rp 3,2 triliun.
"Sejalan dengan fungsi utama dari perbankan adalah sebagai sarana intermediasi. Kami optimistis dana pihak ketiga (DPK) akan tetap tumbuh dengan optimal hingga akhir tahun 2023," kata Robby.
Baca Juga: Salurkan Kredit Rp2,5 T, Bank KB Bukopin Komitmen Dukung Transportasi Nasional
Saat ini KB Bukopin telah berupaya untuk memperkuat pengelolaan biaya dana secara efisien. Itu dilakukan sebagai langkah antisipasi terkait volatilitas perekonomian global saat ini.
Robby mengatakan tingkat biaya dana yang dimiliki oleh KB Bukopin masih dalam level yang aman. Ini didukung transformasi digital sehingga bank mampu meningkatkan dana murah (CASA) yang berbasis transaksi dari nasabah secara berkelanjutan.
Dengan struktur permodalan yang lebih kuat saat ini, dan dukungan penuh dari pemegang saham, KB Kookmin Bank, Bank KB Bukopin optimistis dapat menghadapi tantangan kenaikan suku bunga ini.
"Selain itu, kami terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Salah satu contoh terbaru adalah peluncuran aplikasi digital banking KBstar pada akhir September 2023," kata dia.
Dia menyebut aplikasi ini telah memperlihatkan pertumbuhan yang baik, dengan lebih dari 15 ribu unduhan sejak peluncurannya. Ini merupakan respons positif ini dari masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News