kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   8.000   0,53%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Waduh, 40 outlet Perum Pegadaian merugi besar


Jumat, 17 Desember 2010 / 15:19 WIB
Waduh, 40 outlet Perum Pegadaian merugi besar


Reporter: Ario Fajar | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Perum Pegadaian mencatat, sebanyak 40 dari 4.500 cabang (outlet) yang ada di Indonesia mengalami kerugian yang cukup besar. Kondisi ini terjadi karena minimnya omzet setiap tahun, sementara biaya operasional terus meningkat.

"Kebanyakan outlet yang tidak sehat berada di Pulau Jawa khususnya di Jawa Barat, dimana yang mengalami kemunduran kinerja adalah outlet yang berada di pelosok daerah," ujar Kepala Hubungan Masyarakat Perum Pegadaian Irianto kepada KONTAN (18/12).

Irianto bilang, cabang yang mengalami kerugian tersebut dikarenakan omzet setiap tahun turun anjlok hingga 80%. Masyarakat yang menggadaikan barangnya tergolong sangat sedikit, yakni hanya sekitar puluhan setiap hari. Padahal, biasanya satu outlet bisa disinggahi oleh ratusan nasabah. Sekalipun pun ada transaksi gadai, kata dia, hanya barang yang tidak terlalu tinggi nilainya seperti penanak nasi dan alat elektronik lama.

Idealnya, satu cabang bisa menyalurkan omzet sedikitnya Rp 5 miliar setiap tahun. Sementara untuk keempat puluh outlet tersebut omzetnya kurang dari Rp 1 milliar setiap tahun. "Kerugian karena kami harus membayar pembayaran rutin seperti listrik, sewa gedung, gaji pegawai, serta keperluan managemen setiap bulannya. Sementara pendapatan yang mereka terima tidak sebanding dengan biaya tiap bulan" terang Irianto.

Sayangnya, Irianto enggan menyebutkan secara jelas dimana kantor cabang yang mengalami kerugian tersebut. Namun yang pasti 80% masih di Pulau Jawa. “Yah, Sawahlunto dan Timah yang kinerjanya terus melorot,” ujarnya singkat.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×