Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
"Paling penting kami sampaikan di kolom kanan Jiwasraya mengalami tekanan dari dua sisi. Dari sisi kanan karena meningkatnya liabilitas karena bunga investasi yang tinggi sekali sehingga saat ini posisi liabilitas Rp 52,9 triliun," katanya.
Naasnya, nilai utang tersebut tidak sebanding dengan aset Jiwasaya hanya Rp 17 triliun. Akibatnya, tingkat rasio kecukupan modal (RBC) minus 1.907% dan ekuitas juga ikut minus Rp 35,9 triliun.
Baca Juga: Pemerintah klaim imbal hasil saving plan Jiwasraya hingga 13%, nasabah cuma terima 7%
"Kondisi aset yang berkualitas buruk dan pengelolaan produk yang tidak optimal membuat Jiwasraya memiliki defisit minus Rp 35,9 triliun," ungkapnya.
Bahkan, hingga Mei 2020, nilai utang klaim Rp 18 triliun. Apesnya, nilai tersebut tidak memberikan perubahan berarti walau Jiwasraya telah bayar klaim Rp 470 miliar ke nasabah tradisional pada Maret lalu.
Adapun nilai tunggakan klaim Rp 18 triliun berasal dari beberapa polis mulai dari saving plan Rp 16,5 triliun, tradisional korporasi Rp 600 miliar dan tradisional retail Rp 900 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News