Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Segmen nasabah prioritas perbankan terus berkembang. Menurut Global Wealth Report dari Credit Suisse tahun 2020, di Indonesia sebanyak 3,4 juta orang memiliki aset sebesar US$ 100.000 hingga US$ 1 juta.
Sementara Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melaporkan peningkatan jumlah simpanan menjadi Rp 621 triliun atau sebesar 5,3% yoy. Dan peningkatan jumlah rekening bertambah menjadi 197.862 atau sebesar 4,7% yoy pada rekening dengan nominal simpanan Rp 2-5 miliar.
Direktur Consumer Banking Bank DBS Indonesia, Rudy Tandjung mengatakan, DBS Treasures menemukan perilaku terbaru pada segmen perbankan prioritas dalam mengelola dan mengembangkan kekayaan mereka. Yakni perilaku terkait teknologi, digital, dan perbankan.
Baca Juga: DBS Treasures Beri Solusi Manajemen Kekayaan yang Dipersonalisasi Nasabah Prioritas
Menurut Syndicated Survey YouGov 2022, sebanyak 43% nasabah sudah melakukan transaksi produk finansial melalui online dan 24% cenderung melakukan transaksi melalui online dan offline dalam porsi yang setara.
Lalu terkait ekspektasi wealth advisory yang mereka dapatkan. Sebanyak 52% nasabah menginginkan perusahaan untuk selalu memberikan penawaran yang sudah dipersonalisasi. Sementara 66% mengatakan menginginkan perusahaan mengerti kebutuhan dan ekspektasi mereka yang berbeda satu dengan lain.
Festia Pisa Valensia, Head of Sales and Distribution Consumer Banking Group Bank DBS Indonesia menambahkan, DBS Treasures selalu proaktif dalam menyampaikan insights terkini berdasarkan data artificial intelligence.
Baca Juga: Dana Kelolaan Nasabah Tajir DBS Naik 18% pada Kuartal II
"Smart insights berupa alert atau notifikasi peluang yang sesuai dengan aspirasi nasabah yang segera disampaikan pada momentum yang tepat melalui ragam media komunikasi berdasarkan preferensi. Inovasi ini mampu menjangkau lebih banyak nasabah dengan lebih cepat. Di saat yang sama, peluangnya lebih relevan. Sehingga nasabah terdorong untuk melakukan transaksi, meningkatkan revenue dari sisi bisnis sebesar 162%,” terang Festia, pekan lalu.
Yang menarik, usia nasabah perioritas ini semakin muda. Dahulu rata-rata usia 35 tahun. Sekarang rata-rata usia 30-an tahun," lanjut Festia. Bagi bank sendiri, segmen ini memberikan kontribusi yang cukup tinggi. Di DBS Indonesia misalnya, memiliki total nasabah 1,3 juta. Dari jumlah itu sebanyak 500.000 adalah nasabah Digibank.
Sementara nasabah DBS Treasures cuma 50.000. Tapi, "Kontribusi fee based DBS Treasures bisa mencapai 30$-40%," ujar Rudy.
Baca Juga: Di Tengah Digitalisasi, Perencanaan Investasi bagi Milenial Terus Didorong
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News