Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .
BRI Syariah juga masih tumbuh positif. Per Mei 2020, pembiayaan bank ini tumbuh 48% YoY dan Pendanaan meningkat 34%. "Dana murah kami tumbuh jadi 56% pada Mei tahun ini dari 38% periode yang sama tahun lalu,"kata Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Mulyatno Rachmanto.
Baca Juga: Walau selektif, BCA Finance mulai kerek pembiayaan baru mulai Juli 2020
Di tengah pandemi, BRI Syariah masih menerima banyak permintaan pembiayaan. Mulyatno bilang, di segmen mikro, permintaan banyak berasal dari sektor pertanian, industri olahan, perikanan dan jasa-jasa lainnya.
Sampai akhir tahun, BRI syariah optimis tetap tumbuh positif dimana pembiayaan ditargetkan tumbuh 15%-20% dan DPK tumbuh 10%-13%. Mulyantno bilang, proses konversi bisnis di wilayah Aceh dari konvensional ke syariah sehubungan dengan diberlakukannya Qanun LKS disana akan mendorong pertumbuhan tersebut.
Agak berbeda dengan BNI Syariah. Pembiayaan bank ini hingga Mei 2020 hanya tumbuh 1,2% YoY menjadi Rp 31,42 triliun. Namun, bank ini masih optimis pembiayaan di paruh kedua ini lebih mekar sehingga sepanjang tahun ini masih bisa menorehkan pertumbuhan 5%.
"Sektor pembiayaan ini masih akan didominasi pembiayaan perumahan," kata Pemimpin Divisi Kesekretariatan dan Komunikasi Perusahaan BNI Syariah, Bambang Sutrisno.
Namun, penghimpunan DPK bank ini tumbuh tinggi sebesar 20,4% YoY menjadi Rp 43,32 triliun. Alhasil, likuiditasnya masih sangat oke hingga per Mei, lebih tinggi dari rata-rata bank BUKU III.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News