kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.904   3,46   0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -1,47   -0,15%
  • LQ45 762   -5,14   -0,67%
  • ISSI 228   0,95   0,42%
  • IDX30 393   -2,78   -0,70%
  • IDXHIDIV20 453   -3,10   -0,68%
  • IDX80 112   -0,45   -0,40%
  • IDXV30 114   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 127   -1,02   -0,80%

Walau LCR bank kecil masih aman, perebutan dana di pasar sudah dimulai


Minggu, 10 Mei 2020 / 19:20 WIB
Walau LCR bank kecil masih aman, perebutan dana di pasar sudah dimulai
ILUSTRASI. Bank Sahabat Sampoerna2. KONTAN/Baihaki/9/5/2012


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak hanya bank besar saja yang sudah mempersiapkan likuiditas di level aman pada era pandemi Covid-19 ini.

Beberapa bank kecil yang dihubungi Kontan.co.id pun mengamini sejatinya sejak beberapa tahun terakhir perbankan memang aktif menjaga kecukupan likuiditas atau Liquidity Coverage Ratio (LCR). Hal tersebut memang merupakan peraturan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna memenuhi ketentuan Basel III.

Baca Juga: Pekan pertama Mei 2020, investor asing bukukan net sell hingga Rp 1,65 triliun

Salah satunya, PT Bank Woori Saudara Tbk (Bank BWS) yang mencatat per kuartal I 2020 posisi LCR perseroan ada di level 207.93%. Posisi ini jauh di atas ketentuan OJK yakni sebesar 100%.

Dalam laman resminya, nilai rasio tersebut diperoleh dari hasil bagi antara komponen-komponen High Quality Liquid Asset (HQLA) dibandingkan dengan proyeksi arus kas keluar bersih (net cash outflow). Adapun untuk Bank BWS, total HQLA yang dimiliki adalah sebesar Rp 3,87 triliun dengan net cash outflow Rp 1,86 triliun per kuartal I 2020.

Jika dibandingkan dengan posisi kuartal sebelumnya, nilai LCR Bank BWS pada kuartal I 2020 memang mengalami penurunan sebesar 1,12% dari 209,06% di kuartal IV 2019.

Kondisi tersebut didorong oleh menurunnya penempatan dana perseroan pada Bank Indonesia, kenaikan simpanan nasabah perorangan dan penurunan arus kas masuk yang berasal dari tagihan kontraktual selain kredit. "Saat ini masih sangat baik jauh di atas ambang ketentuan, hampir dua kali lipatnya," kata Direktur Bank BWS Sadhana Priatmadja kepada Kontan.co.id, Minggu (10/5).

Baca Juga: Ada 5 emiten yang segera bagi dividen, mana yang paling menarik versi analis?

Sementara itu, walau tidak merinci Direktur Keuangan PT Bank Sahabat Sampoerna (BSS) Henky Suryaputra menuturkan posisi likuiditas perseroan secara jangka pendek masih longgar. "LCR kami masih bagus, dikarenakan aset likuid kami lumayan banyak. LDR (loan to deposit ratio) sementara masih sekitar 90%, jadi masih aman," kata Henky.

Namun, dalam situasi pandemi seperti ini menurutnya kerap terjadi perebutan dana di pasar perbankan. Menurut pemantauan perseroan, beberapa bank sudah mulai menaikkan tingkat bunga deposito cukup tinggi sebanyak 100 basis poin (bps) di atas bunga deposito perseroan. Hal ini terjadi pada tingkat bunga deposito untuk jangka satu bulan.

Misalnya saja, untuk BSS sampai saat ini bunga deposito satu bulan ada di kisaran 6%-6,5%. Namun faktanya menurut Henky di lapangan ada beberapa bank yang menawarkan bunga sebesar 7,5% bahkan hingga 10% untuk deposito satu bulan. "Sejauh ini likuiditas memang tidak ada isu, tapi harus waspada karena bank-bank lain sudah menaikkan bunga (deposito)," tuturnya.

Baca Juga: Rekomendasi saham-saham pilihan saat ekonomi Indonesia makin sulit

Meski begitu, pihaknya belum punya rencana untuk menaikkan bunga dan memilih untuk memonitor situasi lebih dulu. Sebab, sejauh ini menurut pemantauannya likuiditas BSS masih terbilang cukup untuk memenuhi kebutuhan di tengah pandemi.

Tetapi, Dia tidak memungkiri kalau sekarang kondisi likuiditas di pasar sedang tidak kondusif, apa lagi untuk bank-bank yang belum menyiapkan dana sejak jauh-jauh hari. "Kita tidak mau terpancing dalam perang bunga kalau memang tidak diperlukan," sambungnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×