Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati diterpa pandemi Covid-19, sejumlah bank dalam kelompok BUKU III dengan modal inti di atas Rp 5 triliun sampai Rp 30 triliun masih catatkan kinerja positif. Ambil contoh misalnya PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat Tbk (Bank BJB) yang berhasil mencatatkan laba bersih di kuartal III 2020 sebesar Rp 1,2 triliun atau tumbuh 5,9% secara year on year (yoy).
Peningkatan laba itu tentunya tidak terlepas dari realisasi kredit perseroan yang masih bisa naik 8,7% secara yoy menjadi Rp 94,6 triliun. Capaian itu cukup signifikan, meningkat di bulan September 2020 pertumbuhan kredit perbankan terkoreksi -0,4% yoy menurut data Bank Indonesia.
Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi mengatakan capaian positif ini tidak terlepas dari bisnis model bank yang tahan dalam menghadapi dinamika perekonomian. "Pencapaian ini juga merupakan perwujudan kematangan Bank BJB dalam menghadapi situasi penuh tekanan, yang diperoleh sebagai buah dari kerja keras dan implementasi strategi serta visi adaptasi perseroan dalam menyongsong perubahan," ujar Yuddy, Selasa (27/10) lalu.
Baca Juga: Bank Jateng yakin bisa jaga pertumbuhan kredit di kisaran 3,9% hingga akhir tahun
Ada juga PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang di kuartal III 2020 mencatatkan laba bersih Rp 1,12 triliun atau tumbuh 39,7% yoy. Direktur Keuangan Bank BTN Nixon L.P. Napitupulu pun menegaskan, posisi tersebut sudah hampir mendekati target laba bersih perseroan sebesar Rp 1,2 triliun di akhir tahun.
"Sebenarnya sudah tercapai target laba kami. Namun, kami tetap akan mencoba melakukan peningkatan laba secara proporsional sambil menghitung pemupukan pencadangan," jelas Nixon belum lama ini.
Sementara itu, Direktur Utama Bank BTN Pahala Mansury sebelumnya menjelaskan kalau peningkatan laba secara signifikan tersebut salah satunya disebabkan oleh penurunan laba di akhir tahun 2019 lalu, akibat adanya pembentukan pencadangan yang cukup jumbo tahun lalu.
Tapi di luar itu, pihaknya mengungkap, perbaikan laba bersih perseroan juga ditopang oleh penurunan beban bunga dan efisiensi biaya bunga Bank BTN yang turun 3,49% yoy menjadi Rp 11,95 triliun per kuartal III 2020. Penurunan beban bunga ini ditopang oleh aksi korporasi dalam pemangkasan dana mahal. Pemangkasan tersebut mampu menekan Cost of Fund (CoF) hingga 70 basis poin (bps) sejak akhir 2019.
Baca Juga: Bank Panin tetap bukukan kenaikan laba 5,2% di kuartal III 2020
Kelompok BUKU III lain seperti PT Bank Maybank Indonesia Tbk juga catatkan laba bersih Rp 1,1 triliun. Namun, Direktur Utama Maybank Indonesia Taswin Zakaria menjelaskan laba tersebut terbilang stagnan dibandingkan periode setahun sebelumnya.
Akan tetapi, dampak Covid-19 terhadap kinerja tetap terasa. Hal ini bisa dilihat dari laba sebelum pajak yang turun 6,1% yoy menjadi Rp 1,5 triliun. Kemudian, pendapatan non bunga turun 7,1% yoy menjadi Rp 1,7 triliun per September 2020.
"Sebagaimana dialami industri perbankan, perseroan mencatat penurunan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 8,4% menjadi Rp 5,6 triliun yang terutama disebabkan oleh total outstanding pinjaman dan imbal hasil yang lebih rendah sebagai akibat dari penurunan suku bunga," kata Taswin.
Baca Juga: Laba bersih Bank Jateng melesat 84% di kuartal III 2020
Sementara PT Bank BTPN Tbk sebagai salah satu BUKU III terbesar di Indonesia saat ini dari sisi modal inti, terbukti mampu menyalurkan kredit sebesar Rp 148,8 triliun sampai dengan kuartal III 2020. Realisasi itu meningkat sebanyak 6% secara yoy. Pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh segmen korporasi yang meningkat 21% menjadi Rp 89,3 triliun pada akhir kuartal III-2020.
"“Kami bersyukur bahwa kami masih bisa membukukan pertumbuhan kredit yang cukup bagus, bahkan di atas pertumbuhan industri, di tengah situasi ekonomi yang menantang bagi kita semua," kata Ongki Wanadjati Dana, Direktur Utama Bank BTPN.
Akan tetapi, perlambatan kinerja akibat Covid-19 tetap harus dirasakan Bank BTPN. Hal ini tercermin dari realisasi laba bersih yang turun sebanyak 24,25% yoy dari Rp 2,23 triliun di September 2019 menjadi Rp 1,69 triliun akhir September 2020 lalu. Salah satunya disebabkan pendapatan bunga yang turun 13,07% secara tahunan.
Selanjutnya: Tiga bank besar ini sudah rilis kinerja kuartal III, siapa yang paling moncer?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News