Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Akan tetapi, dampak Covid-19 terhadap kinerja tetap terasa. Hal ini bisa dilihat dari laba sebelum pajak yang turun 6,1% yoy menjadi Rp 1,5 triliun. Kemudian, pendapatan non bunga turun 7,1% yoy menjadi Rp 1,7 triliun per September 2020.
"Sebagaimana dialami industri perbankan, perseroan mencatat penurunan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 8,4% menjadi Rp 5,6 triliun yang terutama disebabkan oleh total outstanding pinjaman dan imbal hasil yang lebih rendah sebagai akibat dari penurunan suku bunga," kata Taswin.
Baca Juga: Laba bersih Bank Jateng melesat 84% di kuartal III 2020
Sementara PT Bank BTPN Tbk sebagai salah satu BUKU III terbesar di Indonesia saat ini dari sisi modal inti, terbukti mampu menyalurkan kredit sebesar Rp 148,8 triliun sampai dengan kuartal III 2020. Realisasi itu meningkat sebanyak 6% secara yoy. Pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh segmen korporasi yang meningkat 21% menjadi Rp 89,3 triliun pada akhir kuartal III-2020.
"“Kami bersyukur bahwa kami masih bisa membukukan pertumbuhan kredit yang cukup bagus, bahkan di atas pertumbuhan industri, di tengah situasi ekonomi yang menantang bagi kita semua," kata Ongki Wanadjati Dana, Direktur Utama Bank BTPN.
Akan tetapi, perlambatan kinerja akibat Covid-19 tetap harus dirasakan Bank BTPN. Hal ini tercermin dari realisasi laba bersih yang turun sebanyak 24,25% yoy dari Rp 2,23 triliun di September 2019 menjadi Rp 1,69 triliun akhir September 2020 lalu. Salah satunya disebabkan pendapatan bunga yang turun 13,07% secara tahunan.
Selanjutnya: Tiga bank besar ini sudah rilis kinerja kuartal III, siapa yang paling moncer?
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News