Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Meski begitu, Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan, di tengah tantangan situasi pandemi pihaknya masih punya ruang yang cukup untuk menjaga kinerja yang solid. Lihat saja, posisi permodalan tau capital adequacy ratio (CAR) BCA ada di level 22,9% jauh di atas ketentuan regulator.
"BCA juga membukukan rasio pengembalian terhadap aset (ROA) 3,1% dan pengembalian terhadap ekuitas (ROE) 15,6% pada semester I 2020," ujar Vera. Tapi, BCA juga tidak mau menutup kemungkinan bahwa pandemi Covid-19 dan ketidakpastian ekonomi berpotensi mempengaruhi rasio profitabilitas. Untuk itu, saat ini prioritas perseroan adalah dengan menjaga likuiditas.
Baca Juga: Usai IPO, berikut agenda ekspansi Sumber Global Energy (SGER)
"BCA tidak memasang target tertentu karena naik turunnya ROA dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan roda bisnis perusahaan," sambungnya.
Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma pun sependapat dengan para bankir. Menurutnya, perlambatan ekonomi sebagai dampak pandemi pastinya akan mempengaruhi kinerja seluru bank. Tanpa kecuali bank besar. "Penyebabnya karena banyaknya restrukturisasi kredit dan kehati-hatian bank untuk melempar kredit," kata Suria.
Dia juga memperkirakan, empat bank besar di Tanah Air pun tak luput dari perlambatan tersebut. Untuk bisa mengantisipasi hal tersebut, menurutnya perbankan juga harus bisa menjaga efisiensi, seperti menekan biaya dana (cost of fund/CoF) agar penurunan laba bisa lebih diredam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News