kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.875   5,00   0,03%
  • IDX 7.314   118,54   1,65%
  • KOMPAS100 1.121   16,95   1,53%
  • LQ45 892   14,50   1,65%
  • ISSI 223   2,40   1,09%
  • IDX30 459   10,01   2,23%
  • IDXHIDIV20 553   13,38   2,48%
  • IDX80 129   1,38   1,09%
  • IDXV30 137   2,73   2,03%
  • IDXQ30 152   3,22   2,16%

Walau profitabilitas menurun, bankir masih yakin kinerja bisa tetap terjaga


Senin, 10 Agustus 2020 / 16:11 WIB
Walau profitabilitas menurun, bankir masih yakin kinerja bisa tetap terjaga
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi di kantor cabang BCA Tangerang Selatan, Jumat (17/4). Manajemen PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mengambil langkah kebijakan terkait Pedoman PSBB dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus atau Covid-19 dengan kembali melaku


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah perlambatan ekonomi, kemampuan bank untuk mencetak laba di tahun ini pun ikut melemah. Hal ini sebenarnya bisa terlihat dari rasio profitabilitas seperti Return on Asset (ROA) perbankan yang terus melandai. 

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan per Mei 2020 ROA perbankan secara industri ada di level 2,08%. Posisi ini menurun dari periode Mei 2019 lalu yang masih sempat ada di kisaran 2,61%. Bukan cuma itu, dibandingkan tahun-tahun sebelumnya posisi ROA di Mei 2020 bisa dibilang yang paling rendah. 

Baca Juga: Punya pipeline kredit sindikasi Rp 49 triliun, BNI berharap semua deal di tahun ini

Namun, bukan berarti perbankan tidak melakukan upaya untuk bisa mencatat laba tahun ini. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya yang tetap percaya diri tahun ini laba bersih bisa tumbuh lebih tinggi dari tahun lalu. "Optimisme laba kami adalah karena setelah PSBB jumlah debitur yang direstrukturisasi kelihatan melandai dan diperkirakan akan terus membaik," kata Direktur Utama Bank BTN Pahala Nugraha Mansury kepada Kontan.co.id, Minggu (9/8) malam. 

Sebagai informasi saja per semester I 2020 posisi ROA BTN ada di level 0,63%. Posisi tersebut memang menurun dari periode setahun sebelumnya 1,12%. Dalam presentasi perusahaannya, BTN menargetkan di akhir 2020 ini ROA bisa dijaga di kisaran 0,4%-0,5%. 

Sebelumnya, Pahala juga menuturkan kalau tahun ini bank bersandi bursa BBTN ini memang mengincar laba sebesar Rp 1,1 triliun sampai Rp 1,2 triliun. Adapun per kuartal II 2020 BTN sudah membukukan laba bersih sebesar Rp 768 miliar, jumlah ini menurut perseroan lebih baik dari ekspektasi ketika pandemi Covid-19 pertama diumumkan di bulan Maret 2020. 

Lalu ada juga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) yang yakin profitabilitas bisa membaik di akhir tahun. Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha bilang, cara untuk mencapai target tersebut antara lain dengan menekan biaya dana serta meningkatkan volume ekspansi. 

Baca Juga: Asyik, Sri Mulyani sebut gaji ke-13 akan mulai dibayarkan hari ini

Sementara itu posisi ROA Bank Jatim di bulan Juni 2020 lalu ada di level 2,73%. Realisasi tersebut memang menurun dari tahun sebelumnya yang pernah menyentuh 3,5%. "Tahun ini target ROA minimal 2,7%," ujar Ferdian. 

Perlambatan dari sisi profitabilitas juga dialami oleh bank besar. Salah satunya, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang mencatatkan ROA 3,1% per semester I 2020. Walau terbilang tinggi dibandingkan industri perbankan, posisi tersebut juga turun dari tahun lalu yang sebesar 3,7% atau menyusut 0,6%. 

Meski begitu, Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan, di tengah tantangan situasi pandemi pihaknya masih punya ruang yang cukup untuk menjaga kinerja yang solid. Lihat saja, posisi permodalan tau capital adequacy ratio (CAR) BCA ada di level 22,9% jauh di atas ketentuan regulator.

"BCA juga membukukan rasio pengembalian terhadap aset (ROA) 3,1% dan pengembalian terhadap ekuitas (ROE) 15,6% pada semester I 2020," ujar Vera. Tapi, BCA juga tidak mau menutup kemungkinan bahwa pandemi Covid-19 dan ketidakpastian ekonomi berpotensi mempengaruhi rasio profitabilitas. Untuk itu, saat ini prioritas perseroan adalah dengan menjaga likuiditas. 

Baca Juga: Usai IPO, berikut agenda ekspansi Sumber Global Energy (SGER)

"BCA tidak memasang target tertentu karena naik turunnya ROA dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan roda bisnis perusahaan," sambungnya. 

Kepala Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia Suria Dharma pun sependapat dengan para bankir. Menurutnya, perlambatan ekonomi sebagai dampak pandemi pastinya akan mempengaruhi kinerja seluru bank. Tanpa kecuali bank besar. "Penyebabnya karena banyaknya restrukturisasi kredit dan kehati-hatian bank untuk melempar kredit," kata Suria. 

Dia juga memperkirakan, empat bank besar di Tanah Air pun tak luput dari perlambatan tersebut. Untuk bisa mengantisipasi hal tersebut, menurutnya perbankan juga harus bisa menjaga efisiensi, seperti menekan biaya dana (cost of fund/CoF) agar penurunan laba bisa lebih diredam. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×