Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi pandemi Covid-19 telah menyebabkan prospek kredit sindikasi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terkoreksi cukup signifikan tahun ini. Perbankan pelat merah ini melihat pelonggaran PSBB tidak serta merta membuat prospek kredit patungan itu kembali meningkat.
Rommel Sitompul, Pemimpin Divisi Sindikasi dan Solusi Korporasi BNI mengatakan, saat ini perusahaan swasta cenderung masih wait and see di tengah kondisi pandemi ini. BNI pun hanya berharap besar dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk mengerek kesepakatan sindikasi perusahaan.
"Pelonggaran PSBB tidak langsung membuat kredit sindikasi kembali meningkat karena karena banyak korporat melakukan revisi rencana bisnisnya dan membenahi sisi keuangan akibat pandemi Covid-19," kata dia pada Kontan.co.id, Jumat (7/8).
Baca Juga: Bangun ekosistem digital nelayan, Bank BNI menggandeng start up
Sepanjang periode Januari Hingga Juli 2020, capaian kredit sindikasi BNI masih sepi karena baru mencapai US$ 733,36 juta dari sisi mandated lead arranger dalam Bloomberg League Table Report atau sekitar Rp 10,63 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019.
Saat ini, BNI masih punya pipeline kredit sindikasi dengan total nilai mencapai Rp 49 triliun dari sejumlah sektor diantaranya perindustrian, konstruksi, telekomunikasi dan infrastruktur.