kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wamen BUMN apresiasi program BTN santri developer


Senin, 07 Juni 2021 / 18:54 WIB
Wamen BUMN apresiasi program BTN santri developer
ILUSTRASI. BTN./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury mengapresiasi program BTN Santri Developer yang dilakukan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) bekerjasama dengan Perkumpulan Masyarakat Profesional Nahdliyin (Nusantara Utama Cita/NU Circle). Program ini diyakini bisa mencetak para developer yang berasal dari kalangan santri.

"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyelenggara khususnya Bank BTN dan NU Circle yang telah menyelenggarakan kegiatan BTN Santri Developer Kebangsaan 2021 dengan tujuan utama Bagaimana BTN bersama-sama dengan NU bisa mengembangkan para developer di pesantren-pesantren dan ini merupakan inisiatif yang sangat baik,” ujar Pahala pada acara Pembukaan Pelatihan BTN Santri Developer Kebangsaan 2021 dikutip dalam press rilis, Senin (7/6).

Menurut Pahala, rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar. Namun, masih cukup banyak masyarakat di Indonesia yang belum bisa memiliki rumah saat ini. 

Hadirnya developer dari pesantren khususnya yang berasal dari para santri merupakan satu inisiatif yang diharapkan dapat ditingkatkan ke depannya. Untuk itu, ke depannya insiatif ini dapat terus dijalankan oleh Bank BTN bersama-sama NU Circle. 

Baca Juga: Bank Himbara mulai proses diskusi restrukturisasi utang BUMN bermasalah

Pahala mengungkapkan, pandemi Covid-19 yang mengharuskan masyarakat menjaga jarak atau social distancing menimbulkan kebutuhan masyarakat yang lebih besar lagi mengenai makna dari rumah. 

Sehingga hal ini menjadi tantangan bagi para pelaku usaha perumahan agar masyarakat Indonesia bisa memiliki hunian yang sehat dan juga bisa terhubung secara digital. 
“Karena seperti yang kita ketahui saat ini hampir tidak ada kegiatan yang tidak bisa dilakukan secara digital termasuk juga webinar, pengembangan bisnis dan lain-lain sebagainya,” katanya.

Pahala menuturkan, pelatihan kewirausahaan di Indonesia perlu didorong lebih intensif. Pasalnya, dibandingkan dengan negara-negara lain, Indonesia masih merupakan negara yang tingkat kewirausahaannya masih relatif rendah sekitar 4% dibandingkan total jumlah penduduk. 

“Singapura jumlah wirausahanya sudah mendekati angka kisaran 10%, dibandingkan dengan negara-negara lain tentunya Indonesia membutuhkan peningkatan yang sangat sigifikan, karena semua sektor untuk bisa dikembangkan tentunya membutuhkan adanya para wirausaha-wirausahawan yang nantinya akan menjadi para pemegang atau motor dengan investasi di masing-masing negara,” katanya.

Pahala menambahkan, total jumlah wirausahawan di Indonesia bisa mendekati angka sekitar 14%. Upaya ini tentu perlu dorongan banyak pihak, salah satunya BUMN. 

Dia menegaskan, dengan visi tersebut salah satu dari lima fokus pengembangan BUMN ke depannya yakni bisa menciptakan nilai ekonomi. Salah satu sektor yang memberikan nilai ekonomi yang tinggi adalah sektor perumahan.

Menurut Pahala, sektor perumahan memiliki tingkat kandungan TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) termasuk yang paling tinggi dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya seperti genteng, kusen, atap dan lain-lain sebagainya. Produk tersebut sebagian besar komponennya diproduksi di industri yang ada di Indonesia. 

“Nah untuk itu makanya sektor perumahan salah satu sektor yang kita harapkan bisa dikembangkan oleh BUMN, termasuk dalam hal ini oleh Bank BTN yang memang salah satu fokus pengembangannya bagaimana bisa melakukan pengembangan di sektor perumahan,” pungkasnya.

Selanjutnya: Bankir yakin risiko kredit akan melandai walau program restrukturisasi jalan terus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×