kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Wapres Dorong Penguatan Keuangan Syariah di Rapat KNEKS Sambil Sapa Ketua Kadin


Sabtu, 05 Oktober 2024 / 00:02 WIB
Wapres Dorong Penguatan Keuangan Syariah di Rapat KNEKS Sambil Sapa Ketua Kadin
ILUSTRASI. Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) selaku Ketua Harian KNEKS berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) di sela Rapat Pleno Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Auditorium Setwapres, Jakarta, Jumat (4/10/2024). Rapat pleno keempat KNEKS itu digelar dalam upaya memperkokoh ekonomi syariah sebagai kekuatan baru menuju Indonesia Emas 2045. ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/Spt.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) bersama 16 anggota dari berbagai kementerian menggelar rapat pleno KNEKS pada Jumat (4/10).

Agenda utama dalam rapat tersebut mencakup pembahasan mengenai capaian pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Tanah Air, serta garis besar perkembangan terkini di sektor tersebut.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin selaku Ketua Harian KNEKS mengatakan, ekonomi dan keuangan syariah dalam lima tahun terakhir berkembang dengan positif.

Menurutnya, perkembangan itu mengukuhkan ekonomi dan keuangan syariah sebagai arus baru ekonomi yang mampu berjalan beriringan dengan ekonomi konvensional dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Ia menilai keberhasilan itu merupakan hasil dari komitmen kuat, dedikasi, kerja keras, dan kerja cerdas seluruh stakeholder di sektor keuangan syariah. 

Baca Juga: Asuransi Jasindo Syariah Catat Kinerja Positif per Agustus 2024

“Ke depan, ekonomi dan keuangan syariah harus terus memperbesar kontribusinya dalam perekonomian nasional, beradaptasi lebih cepat, dan mampu merespon peluang di tengah dinamika ekonomi global," kata Ma’ruf, Jumat (4/10).

Hasil Kajian Ekonomi dan Keuangan Syariah (KEKSI) Bank Indonesia mencatat bahwa pangsa aktivitas usaha syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional pada triwulan II 2023 mencapai 46,71% atau sebesar Rp 9.826,8 triliun.

Ma’ruf menambahkan, arah kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 serta rancangan teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 diarahkan untuk memperkuat peran ekonomi dan keuangan syariah.

Dalam kesempatan itu, Wapres menyapa peserta rapat termasuk Arsjad Rasjid yang dipanggilnya sebagai Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Menteri Keuangan, Sri Mulyani dan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa. Saat menyapa Arsjad, Ma’ruf melontarkan guyonan kepadanya. “Pak Arsjad, masih Ketua Kadin.” kata Wapres 

Baca Juga: Pangsa Pasar Perbankan Syariah Belum Merekah

Sri Mulyani dalam kapasitasnya sebagai Sekretaris KNEKS juga menyapa Arsjad Rasjid sebagai Ketum Kadin. “Pak Arsyad disebut Ketua Kadin, saya ikut bilang Ketua Kadin,” kata Sri Mulyani.

Kadin sebagai salah satu wadah organisasi terbesar di Indonesia, saat ini dilandai dualisme kepemimpinan setelah Anindya Bakrie ditunjuk sebagai Ketum Kadin dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Kadin pada September 2024. 

Belakangan, Arsjad dan Anindya bersepakat mengakhiri konflik setelah dimediasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, demgan keduanya sepakat menggelar Munas Kadin setelah pelantikan Presiden RI.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×