Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
Rickyadi Widjaja, Direktur BCA Syariah mengatakan pihaknya tengah mengamati dampak dari perang Dagang Amerika Serikat (AS)- China terhadap bisnis di dalam negeri.
Baca Juga: Bank BNI pastikan punya dua anak usaha baru tahun ini, apa saja?
Faktor global ini menurutnya akan membuat ekspor produk-produk China yang semula disalurkan ke AS akan dialihkan ke negara-negara lain.
"Jadi kami saat ini tengah berhati-hati menyalurkan kredit ke sektor yang berkaitan dengan tekstil dan baja karena itu merupakan salah satu ekspor terbesar China." tambah Ricky.
Selain itu, BCA Syariah juga terus meningkatkan kehati-hatian dalam menyalurkan kredit ke sektor properti dan sektor komoditas karena harganya tengah melemah. Perseroan juga akan berhati-hati untuk melakukan take over kredit dari bank lain.
Baca Juga: Tiga saham turun, ini rekaman BMRI, BBRI, BBNI, BBTN, dan BBCA (29/7)
Semester I 2019, BCA Syariah membukukan pembiayaan Rp 4,91 triliun atau tumbuh 4,3% dari paruh pertama 2018. Itu ditopang segmen konsumer dengan porsi 76,6%, segmen konsumer 2,8%, dan segmen UMKM sebesar 20,7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News