Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) menyatakan pihaknya berniat untuk menambah anak usaha di bidang industri jasa keuangan tahun ini.
Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo menjelaskan kebutuhan utama perseroan saat ini adalah kepemilikan perusahaan modal ventura (venture capital) sebagai kendaraan BNI untuk masuk sebagai pemegang saham di PT Fintek Karya Nusantara (Finarya) selaku operator LinkAja.
Baca Juga: Punya CAR tebal, bank menengah manfaatkan modal untuk ekspansi kredit
Ada beberapa pertimbangan yang tengah dikaji oleh perseroan, bank berlogo 46 ini tengah mengkaji opsi pembentukan sendiri perusahaan modal ventura. "Modal ventura sedang kami kejar, bisa kami ambil atau akuisisi perusahaan kecil atau bikin sendiri," terangnya di Jakarta, Selasa (30/7).
Bukan tanpa alasan BNI memasukkan opsi pembentukan anak usaha dari awal, sebab menurut perseroan jika mendirikan sendiri perusahaan modal ventura dari segi waktu akan lebih cepat.
"Kalau akuisisi tidak terlalu cepat, karena ada due diligence yang lebih lama. Kami elaborasi semuanya lah," imbuhnya.
Baca Juga: Genjot pinjaman ke UMKM, bank milik Jack Ma cari tambahan modal US$ 817 juta
Selain sebagai kendaraan masuk ke LinkAja, menurut Anggoro modal ventura dapat berperan dalam pengembangan digital banking perseroan. Salah satunya yakni kredit secara digital yang memang tengah digodok oleh BNI sejak beberapa tahun lalu.
Nah, bukan cuma modal venutra saja, bank bersandi emiten BBNI (anggota indeks Kompas100) ini juga punya rencana mengakuisisi perusahaan asuransi umum (general insurance) yang ditargetkan rampung tahun ini.
Kendati belum dapat merinci secara detail, Anggoro menuturkan pihaknya sudah menyiapkan dana sekitar Rp 700 miliar sampai Rp 800 miliar khusus untuk mengakuisisi perusahaan asuransi umum.
Baca Juga: Duit nasabah yang bertambah secara misterius mencapai Rp 10 miliar, ini kata Mandiri