Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pelaku industri multifinance mengaku belum melihat ada pengaruh penyebaran virus corona 2019 terhadap bisnis pembiayaan. Memang Presiden Joko Widodo (Jokowi)) mengumumkan kasus pertama positif Covid-19 pada Maret 2020.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) mengaku sejauh ini belum merasakan dampak dari virus mematikan itu terhadap kinerja perusahaan. Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar menyatakan masih optimis bisnis pembiayaan bisa tumbuh 13,5% year on year dari Rp 5,8 triliun menjadi Rp 6,5 triliun di sepanjang 2020.
Baca Juga: Punya obligasi jatuh tempo pada 2020, begini kesiapan ADHI, JMSR, dan BBTN
“Coronavirus itu kita masih melihat bahwa di Indonesia itu tidak banyak yang teridentifikasi atau terkena setelah dirilis oleh pemerintah. Karena kita segmen menengah ke bawah, semestinya itu tidak berdampak banyak. Sampai saat ini kita belum melihat dampak korona terhAdap kita punya bisnis,” ujar Djaja di Jakarta pada Kamis (12/3).
Direktur Keuangan Zacharia Susantadiredja menyatakan akan menjaga rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing di level di 2%. Ia menyebut sudah menyiapkan strategi dalam mencapai pertumbuhan dan kualitas pembiayaan. Mulai dari perbaikan proses bisnis hingga meningkatkan kualitas sumber daya manusia WOM Finance.
Mulai dari meningkatkan repeat order untuk produk multiguna baik untuk pembiayaan motor maupun mobil. Fokus untuk pembiayaan motor baru yang lebih terukur kualitasnya. Juga optimalisasi digital lewat peningkatan aplikasi untuk mempercepat proses yang ada, terlebih lagi untuk memonitor permintaan yang ada.
Baca Juga: Walau pasar modal tertekan, WOM Finance siap terbitkan obligasi Rp 1 triliun
“Kita berharap dengan proses yang baik ini, bukan kualitas pembiayaan itu bukan setelah macet, tapi saat inisiasinya sudah baik. Supaya wanprestasi dan macet lebih sedikit,” jelas Zacharia.
Asal tahu saja, Non Performing Finance (NPF) Gross WOM Finance menurun dari 2,8% di 2018 menjadi menjadi 2% pada 2019. Namun realisasi pembiayaan pada 2019 senilai Rp 5,8 triliun. Nilai itu turun 15,94% yoy dari realisasi pembiayaan di 2018 senilai Rp 6,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News