WOM Finance Raih Laba Sebesar Rp 63 Miliar pada Kuartal I-2025

Selasa, 29 April 2025 / 18:55 WIB

ILUSTRASI. Presiden Direktur PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) Djaja Suryanto Sutandar (tengah) berbincang dengan (Dari kiri) Direktur Wibowo, Wakil Presiden Direktur Njauw Vido Onadi, Direktur Cincin Lisa Hadi dan Direktur Anthony Y. Panggabean saat paparan publik di Jakarta, Kamis (31/10/2024). Perseroan berhasil melanjutkan pertumbuhan yang positif pada kuartal-III tahun 2024, dengan berhasil meraih laba bersih sebesar Rp151,36 miliar atau meningkat sebesar 7,33 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Perusahaan Pembiayaan dan Anak Perusahaan dari PT Bank Maybank Indonesia Tbk ini tetap terus berupaya meningkatkan layanan kepada konsumen agar mampu menjangkau lebih banyak lagi masyarakat dengan ekspansi ke berbagai wilayah di Indonesia yang memiliki potensi pertumbuhan yang tinggi. KONTAN/Muradi/2024/10/31

Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) mencatatkan peningkatan laba pada kuartal I-2025. Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa menerangkan laba bersih yang berhasil dibukukan sebesar Rp 63 miliar pada kuartal I-2025.

"Nilai itu naik 0,24%, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu," katanya kepada Kontan, Selasa (29/4).

Cincin menjelaskan peningkatan itu didukung peningkatan piutang pembiayaan perusahaan. Selain itu, WOM Finance terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses bisnis melalui transformasi digital agar tercipta proses bisnis dan produktifitas yang optimal dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Lebih lanjut, Cincin menyampaikan pihaknya akan menerapkan sejumlah strategi untuk memaksimalkan perolehan laba hingga akhir tahun ini. Dia bilang salah satunya menambah jaringan pemasaran, serta kerja sama dengan dealer dan showroom.

"Selain itu, perusahaan terus mengembangkan otomatisasi proses internal dan pengurangan biaya tetap melalui digitalisasi. Ditambah terus menjaga rasio kredit bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) melalui proses akuisisi yang baik," ujarnya.

Hingga akhir tahun ini, Cincin memproyeksikan laba relatif meningkat dibandingkan perolehan pada 2024. Meskipun demikian, dia tak memungkiri ada beberapa tantangan yang akan dihadapi perusahaan, antara lain penurunan daya beli masyarakat yang bisa menurunkan permintaan pembiayaan.

"Selain itu, adanya ketidakpastian ekonomi dapat membuat konsumen menunda pengambilan kredit, serta banyaknya pemain di industri pembiayaan menyebabkan kompetisi yang makin ketat," ungkap Cincin.