kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

WOM Finance yakin pembiayaan motor melaju di Q4


Kamis, 09 November 2017 / 18:13 WIB
WOM Finance yakin pembiayaan motor melaju di Q4


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati pasar sepeda motor baru belum melaju kencang hingga sepuluh bulan tahun ini, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk alias WOM Finance masih cukup yakin masih bisa mencatatkan pertumbuhan bisnis di kuartal empat.

Dari data Asosiasi Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat, penjualan domestik di Oktober 2017 sebesar 579.552 unit. Jumlah tersebut naik tipis sebesar 6% dari periode bulan sebelumnya yang sebanyak 546.607 unit.

Namun secara total penjualan dalam 10 bulan terakhir sebanyak 4,91 juta unit. Jumlah itu turun tipis 0,05% dari periode sama tahun lalu yang sebanyak 4,92 juta unit.

Direktur Keuangan WOM Finance Zacharia Susantadiredja menjelaskan, dari total pembiayaan perseroan sampai Oktober yang mencapai Rp 5,2 triliun, porsi motor baru menyumbang sebesar Rp 3,4 triliun atau setara dengan 65,38%.

Sementara, jika dihitung secara total unit yang berjumlah 376.000, motor baru berkontribusi sebanyak 196.000 unit atau setara 52%. "Secara jumlah pembiayaan motor baru kami naik 10%, tapi secara unit masih flat," kata Zacharia saat ditemui usai Public Expose di Jakarta, Kamis (9/11).

Kendati demikian, Zacharia menyebut masih cukup percaya diri pembiayaan motor baru masih bisa melaju di sisa dua bulan ini dengan target pertumbuhan sekira 1%-2%.

Apalagi pembiayaan motor baru segmen motor sport WOM Finance juga telah semakin naik hampir 40% sampai September sehingga menambah peningkatan di lini bisnis ini.

"Kami juga masih percaya rekanan kami seperti Honda, Yamaha, Kawasaki, Suzuki akan mengeluarkan model baru sehingga bisa mendongkrak pembiayaan kami juga," tambahnya.

Target yang tak muluk-muluk tersebut diakui oleh perseroan lantaran masih terimbas dari belum bergairahnya daya beli masyarakat sehingga tentunya menurunkan minat untuk membeli kendaraan. "Tapi dalam hal ini kami tetap optimis motor tetep jadi kebutuhan pokok," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×