kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.425.000   10.000   0,41%
  • USD/IDR 16.643   -42,00   -0,25%
  • IDX 8.617   68,26   0,80%
  • KOMPAS100 1.189   7,78   0,66%
  • LQ45 855   3,60   0,42%
  • ISSI 305   2,18   0,72%
  • IDX30 439   -0,22   -0,05%
  • IDXHIDIV20 509   2,81   0,56%
  • IDX80 133   0,64   0,48%
  • IDXV30 139   1,08   0,78%
  • IDXQ30 140   0,30   0,22%

Yield Obligasi Turun, Sucorinvest: Dana Kelolaan Tetap Berpeluang Tumbuh


Rabu, 03 Desember 2025 / 06:46 WIB
Yield Obligasi Turun, Sucorinvest: Dana Kelolaan Tetap Berpeluang Tumbuh
ILUSTRASI. Kantor PT Sucorinvest Asset Management atau Sucor Asset Management di Jakarta, Selasa (25/9). KONTAN/Daniel Prabowo/25/09/2018


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Imbal hasil atau yield obligasi terus menunjukkan tren penurunan sepanjang tahun ini. Pergerakan tersebut ikut memengaruhi kinerja dana kelolaan Manajer Investasi (MI).

PT Sucorinvest Asset Management (AM) menilai penurunan yield obligasi memberikan dua dampak bagi dana kelolaan.

Di satu sisi, penurunan yield mendorong kenaikan harga obligasi, sehingga kinerja reksadana pendapatan tetap ikut terangkat.

Baca Juga: ANZ Lepas Saham Bank Panin (PNBN)? Ini Kata Manajemen dan Rencana Bisnis di 2026

“Rally obligasi menciptakan capital gain bagi portofolio yang telah dimiliki. Kinerja positif ini biasanya menarik arus masuk baru (inflow) dari investor yang mengejar imbal hasil di tengah tren suku bunga turun,” ujar Investment Specialist Sucorinvest Asset Management, Felisya Wijaya, kepada Kontan, Selasa (2/12/2025).

Namun, Felisya menambahkan bahwa yield yang semakin rendah membuat peluang re-investment menjadi kurang menarik karena obligasi baru menawarkan kupon lebih kecil.

Kendati begitu, ia menilai imbal hasil obligasi masih lebih menarik dibandingkan deposito, sehingga basis investor reksadana pendapatan tetap tetap terjaga.

“Secara keseluruhan, penurunan yield tetap memberi sentimen positif bagi pertumbuhan dana kelolaan,” jelasnya.

Baca Juga: Sah! OJK Restui Bank Banten Bergabung Dalam KUB Bank Jatim

Prospek Dana Kelolaan Tetap Solid

Lebih lanjut, Felisya melihat prospek dana kelolaan MI masih cukup kuat ke depan. Investor Indonesia cenderung memiliki profil risiko konservatif hingga moderat, sehingga minat terhadap reksadana pasar uang dan reksadana pendapatan tetap dinilai masih besar.

Meski suku bunga mulai menurun, kedua jenis produk ini masih dipandang sebagai peningkatan (step-up) dari deposito dengan tingkat risiko relatif terukur.

Stabilitas makro, ekspektasi pelonggaran moneter global, serta inflasi yang terkendali turut menjadi modal positif bagi minat investasi di aset berbasis obligasi.

Baca Juga: Zurich Indonesia Telah Implementasikan PSAK 117 Sejak Tahun Lalu

Dengan kondisi tersebut, pertumbuhan dana kelolaan diperkirakan tetap berlanjut, meski tidak seagresif ketika yield masih tinggi.

Hingga akhir Oktober 2025, Sucorinvest AM mencatat dana kelolaan sebesar Rp 39,7 triliun.

Selanjutnya: IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Menarik Dibaca: Cara Seru Mengajarkan Anak Mengatur Uang, Belajar Sambil Praktik yuk

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×