kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Zurich Syariah Catat Asuransi Parametrik Indeks Cuaca Telah Menjangkau 4.000 Petani


Sabtu, 13 April 2024 / 14:30 WIB
Zurich Syariah Catat Asuransi Parametrik Indeks Cuaca Telah Menjangkau 4.000 Petani
ILUSTRASI. Zurich Syariah menyatakan saat ini sudah melindungi sekitar 4.000 petani lewat produk Asuransi Parametrik Indeks Cuaca.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) menyatakan saat ini sudah melindungi sekitar 4.000 petani lewat produk Asuransi Parametrik Indeks Cuaca. 

Presiden Direktur PT Zurich General Takaful Indonesia Hilman Simanjuntak mengatakan awalnya mulai cover sekitar 1.500 petani kopi di Bener Meriah, Aceh.

Setelah itu, dia bilang Zurich Syariah memperluas lagi ke daerah Tanggamus, Lampung, sekitar 2.500 petani dan saat ini dipeluas lagi ke Sulawesi dengan produknya kakao. 

"Sekarang, kami mungkin sudah cover sekitar 4.000 petani. Kalau dibandingkan jumlah petani, pencapaian itu masih kecil, tetapi pertumbuhannya kelihatan," ucapnya kepada Kontan saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (2/4).

Baca Juga: Zurich Syariah Bukukan Kenaikan Penjualan Asuransi Kendaraan pada Awal 2024

Hilman menerangkan produk Asuransi Parametrik Indeks Cuaca tersebut menjadi salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat.

"Sebab, proses klaimnya simpel dan produknya bisa dijelaskan ke para petani. Preminya murah dan potensinya besar sekali. Selain itu, kami juga mendorong pertumbuhan industri syariah lewat produk tersebut," tuturnya.

Sebelumnya, Hilman menjelaskan cara Asuransi Parametrik Indeks Cuaca bekerja, yakni berawal dari resiko cuaca ekstrem yang berisiko menganggu lahan kopi petani. Dia menyebut curah hujan tidak boleh kering pada saat proses pembuangan kopi, sedangkan curah hujan tidak boleh terlalu besar pada saat proses panen. Berdasarkan pertimbangan itu, pihaknya lantas menyediakan cover parametrik. 

"Artinya, kami menentukan parameter, yaitu curah hujan. Kalau curah hujannya terlalu kecil dan berpengaruh ke produksi, kami akan memberikan benefit dalam bentuk santunan. Ketika panen curah hujan terlalu besar, kami juga akan memberikan benefit," ungkapnya.

Hilman menjelaskan perusahaannya akan menggunakan data dari satelit cuaca untuk mengetahui tingkat curah hujan yang tidak terduga atau mengganggu. Dia menyebut data tersebut bisa dipublish dan diakses. 

Baca Juga: Zurich Syariah Catat Kenaikan Penjualan Asuransi Kendaraan

Secara rinci, Hilman mengatakan data akan diberikan kepada para petani setiap 1 bulan. Berdasarkan hal itu, kalau ada periode yang mana curah hujannya memicu parameter, pihaknya akan membayarkan santunan.

"Cukup simpel dan mudah dimengerti. Memang sesuatu yang diharapkan terjadi," kata Hilman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×