kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Genjot ekspansi, bank mempertebal modal


Rabu, 04 Juli 2018 / 14:11 WIB
Genjot ekspansi, bank mempertebal modal
ILUSTRASI. Bank Mayapada


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki kuartal III 2018 sejumlah bank marak menerbitkan surat utang untuk memperkuat rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR).

Terbaru misalnya, PT Bank OCBC NISP Tbk dalam keterangan resminya akan kembali menerbitkan obligasi berkelanjutan III tahap I tahun 2018 senilai Rp 1 triliun. Aksi korporasi ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mendukung pertumbuhan usaha dalam bentuk pemberian kredit.

Selain OCBC NISP, PT Bank Mayapada Internasional Tbk juga berencana memperkuat permodalan tahun ini. Direktur Utama Bank Mayapada Haryono Tjahjarijadi mengatakan pihaknya berencana mengeluarkan 910,9 juta saham baru dalam aksi korporasi rights issue di tahun ini.

Bank ini menargetkan, dana yang dapat diraih dari rights issue kali ini dapat mencapai Rp 2 triliun. Hasil rights issue bakal dipakai untuk memperkuat rasio permodalan. "Rights issue untuk memperkuat modal utamanya, tapi otomatis untuk pengembangan usaha, inovasi sejalan dengan tren digital banking utamanya," ujar Haryono kepada Kontan.co.id, Rabu (4/7).

Lebih lanjut, sesuai rencana nantinya aksi korporasi ini akan selesai pada bulan September atau Oktober 2018. Pasca rights issue, bank milik taipan Dato Sri Tahir ini berharap dapat memperkuat CAR hingga ke level 19% sampai 20%. Saat ini, posisi CAR Bank Mayapada tercatat 13,5%. Sebelumnya, lewat penguatan modal ini, Bank Mayapada menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 17% hingga 18% bila dibandingkan 2017 lalu.

Adapun, segmentasi kredit yang bakal diperkuat yakni sektor korporasi, usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), maupun konsumer. Sebagai catatan, melalui rights issue Bank Mayapada akan mengeluarkan saham seri B setara 14,29% dari modal disetor. Nilai nominal righs issue ini antara lain Rp 100 per saham.

Sekadar informasi, sampai dengan akhir Mei 2018 lalu pertumbuhan kredit Bank Mayapada terbilang cukup deras dengan realisasi sebesar Rp 60,3 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 19,21% dibandingkan bulan Mei 2017 yang sebesar Rp 50,58 triliun.

Sementara itu, PT Bank Dinar Indonesia Tbk tak berencana menambah modal tahun ini. Hanya saja, bank ini menargetkan rencana proses akuisisi oleh APRO Financial dan lalu berlanjut merger dengan Bank Oke Indonesia bisa rampung tahun 2018 ini.

Direktur Utama Bank Dinar Hendra Lie mengisyaratkan tahun ini pihaknya akan naik kelas ke kategori BUKU II dengan modal minimum Rp 1 triliun. "Setelah merger, CAR kami akan ada di posisi 21% sampai 22%," katanya. Nantinya, bila proses merger telah rampung, Bank Dinar berencana mencari pendanaan kembali untuk memperkuat modal dan mengakselerasi ekspansi.

Hanya saja, untuk saat ini Bank Dinar masih fokus memuluskan rencana merger tersebut. Sampai dengan bulan Mei 2018, posisi CAR Bank Dinar terbilang cukup tebal yakni 26,37%. "Posisi Mei 2018 lalu CAR 26,37% masih leluasa untuk bisa ekspansi," katanya.

Sebagai informasi saja, statistik perbankan Indonesia yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keaungan (OJK) menunjukkan, sampai Mei 2018, rata-rata CAR perbankan berada mencapai 22,25%. Rasio modal ini menurun dari posisi bulan sebelumnya yang sebesar 22,65%. Pun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya, CAR perbankan juga turun dari 22,79%.

Bila dirinci, CAR kelompok BUKU menurun secara tahunan dari 22,5% per April 2017 menjadi 20,72% pada April 2018. Sementara CAR BUKU II terbilang cukup tebal dengan CAR 25,49% pada April 2018, naik dibandingkan posisi tahun sebelumnya 23,15%.

Sementara BUKU III secara rata-rata industri memiliki CAR 24,03%. Jumlah ini juga menurun dibandingkan posisi per April 2017 sebesar 25,57%. Adapun, kategori BUKU IV atau penguasa pasar memiliki rasio CAR paling rendah dari seluruh kategori yakni 20,43% per April 2018, menurun dari 20,91% pada periode sama tahun sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×