kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,46   -11,06   -1.18%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Beban multifinance naik 6,8% jadi Rp 81,04 triliun hingga akhir 2017


Selasa, 06 Februari 2018 / 21:39 WIB
Beban multifinance naik 6,8% jadi Rp 81,04 triliun hingga akhir 2017
ILUSTRASI. Indosurya Finance


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beban yang dipikul industri multifinance masih merangkak naik. Tercatat, hingga akhir 2017 meningkat 6,8% ke posisi Rp 81,04 triliun. Namun, pelaku industri pembiayaan memiliki kiat khusus guna menekan beban agar tak membengkak.

Dalam ikhtisar laporan keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, beban multifinance terbagi dua: yakni beban operasional dan beban non operasional.

Rinciannya, dalam beban operasional terdapat beban bunga yang harus dibayarkan multifinance sebesar Rp 25,49 triliun. Angka itu naik 4,8% dari periode sama tahun 2016 sebesar Rp 24,32 triliun.

Sementara, beban tenaga kerja juga terkerek 11,02% menjadi Rp 17,62 triliun sampai akhir 2017. Sedangkan tahun 2016, beban tenaga kerja yang dibayarkan multifinance sebesar Rp 15,87 triliun.

Kemudian beban pemasaran naik 13,7% sebesar Rp 4,56 triliun. Lalu, dari sisi beban non operasional juga terlihat naik 92,6% menjadi Rp 2,08 triliun secara year on year (yoy).

Managing Director Indosurya Inti Finance (Indosurya Finance) Mulyadi Tjung mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan produktivitas baik dari front office maupun back office dalam menekan beban.

"Jadi targetnya tanpa menambah tim, produksi tetap naik dengan penerapan teknologi mobile" kata Mulyadi kepada Kontan.co.id, Selasa (6/2).

Tak hanya itu, pelatihan dengan tim dan proses reengineering juga akan tetap dijalankan oleh perusahaan.

Menurut Mulyadi, lanjutnya, komponen beban terbesar juga salah satunya berasal dari cost of fund (CoF). Untuk itu, perusahaan juga melakukan diversifikasi pendanaan untuk menurunkan bunga.

"Beban CoF sudah pasti komponen terbesar untuk itu kami diversifikasi dana agar bisa menurunkan," kata dia.

Senada, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) juga mengatakan sumber beban terbesar perusahaan masih berasal dari beban kredit.

Untuk itu, guna menekan bunga kredit perusahaan juga menerbitkan obligasi sebagai diversifikasi pendanaan juga bekerjasama dengan perbankan.

"Kami juga menjalankan strategic cost management program (SCMP). Intinya menerapkan good cost dan bad cost," kata Presiden Direktur WOM Finance Djaja Suryanto Sutandar kepada Kontan.co.id, Selasa (6/2). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×