Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) terus mengoptimalkan layanan open banking melalui fitur application programming Interface (API). Alhasil, transaksinya terus meningkat dan mendorong perolehan fee based income (FBI) bank ini.
Dalam dua bulan pertama tahun ini, BNI meraup FBI sebesar Rp 21,5 miliar dari layanan API. Itu meningkat 69% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yang hanya mengantongi Rp 12,7 miliar.
Pemimpin Divisi Jasa Transaksional BNI Agung Kurniawan mengatakan, API BNI telah menyediakan 238 layanan. "Ada sebanyak 273 fintech dan e-commerce, serta lebih dari 3.000 mitra yang terdiri dari kelembagaan, institusi, nasional dan perusahaan multinasional menggunakan layanan BNI API," katanya pada Kontan.co.id, Selasa (16/3).
Pada tahun 2020, transaksi BNI API Corporate telah mencapai 100 juta lebih dengan volume lebih dari Rp 250 triliun. Fee based income dari layanan API ini berkontribusi 10% terhadap total fee based income bisnis transaksional BNI tahun lalu. Selain itu, kontribusinya juga ada pada dana murah dimana kontribusinya mencapai 15% terhadap total dana murah perseroan.
Sampai akhir tahun 2021, BNI menargetkan transaksi maupun volume transaksi API meningkat 21% secara year on year (yoy). Sedangkan FBI diharapkan tumbuh 14% yoy.
Untuk mencapai itu, Agung mengatakan, BNI akan fokus menggunakan pendekatan customer-centric dengan membangun ekosistem, melalui pemberian total solution kepada segmen korporasi, komersial konsumer ritel sehingga tercipta close – loop transaction.
Baca Juga: Transaksi open banking lewat API di perbankan semakin tinggi
Saat ini, BNI telah membangun integrasi ekonomi dan keuangan digital melalui interlink antara bank dan fintech serta e-commerce menggunakan standard open API seperti API KYC Financial, API BNIDirect, API Opening Account, API Sharing Biller, dan API One Gate Payment (API Corporate).
Ke depannya, berbagai produk solusi API untuk nasabah korporasi, komersial, menengah serta kecil akan dikembangkan, diantaranya API KYC Financial, API PNBP, API Autopay Fase 2 dan BNIDirect API.
API KYC Financial merupakan API yang memberikan informasi terkait dengan Nasabah BNI untuk keperluan pre screening pada platform P2P Lending sesuai dengan persetujuan Nasabah dengan menggunakan OTP. BNIDirect API akan memudahkan nasabah dalam mengakses fitur-fitur BNIDirect tanpa harus berpindah platform
Sementara API PNBP akan memudahkan proses penerimaan Pemerintah Pusat yang tidak berasal dari penerimaan perpajakan API Autopay Fase 2 adalah Fasilitas collection yang disediakan oleh BNI untuk memfasilitasi pembayaran transaksi secara langsung pada situs dan/atau aplikasi Biller untuk proses auto debit secara berkala seperti pembayaran-pembayaran yang bersifat rutin (Listrik, Asuransi).
Selanjutnya: Bisnis remitansi BNI masih bisa stabil pada tahun lalu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News