kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit ekspor bisa tumbuh dua digit


Sabtu, 28 Mei 2016 / 11:30 WIB
Kredit ekspor bisa tumbuh dua digit


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Di tengah perlambatan pertumbuhan kredit perbankan secara umum, penyaluran kredit ekspor di kuartal I 2016 tumbuh mengesankan. Bukan cuma itu, rasio kredit bermasalah alias nonperforming loan (NPL) kredit ini turun cukup lumayan.

Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, realisasi penyaluran kredit ekspor selama tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp 90,5 triliun, tumbuh 25,63% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan kredit ekspor ini juga lebih tinggi ketimbang setahun lalu yang hanya sebesar 24,89%.

Adapun NPL kredit ekspor perbankan periode Januari–Maret 2016 mampu ditekan hingga 118,73 basis poin (bps) menjadi 2,12%. Setahun lalu, rasio NPL-nya bertengger di atas 3%, persisnya 3,31%. Berkaca dari angka pertumbuhan itu, tidak heran perbankan optimistis target kredit ekspor tumbuh dua digit tahun ini bisa tercapai.

Bank Negara Indonesia (BNI), misalnya, membidik pertumbuhan kredit ekspor 15%. Herry Sidharta, Direktur Bisnis Korporasi BNI, mengatakan, sampai kuartal I 2016, transaksi kredit ekspor banknya mencapai US$ 3,2 miliar atau setara Rp 43,24 triliun.

Perolehan ini masih sejalan dengan target mereka. Untuk menggapai target, BNI punya tiga strategi. "Strategi pertama, menggali eksportir baru yang ada di daerah-daerah dengan memudahkan pemberian fasilitas limit negosiasi," ujar Herry kepada KONTAN, Jumat (27/5).

Strategi kedua, membuka hubungan koresponden dengan nasabah anyar. Strategi ketiga, memberikan tarif transaksi ekspor yang kompetitif. BNI akan menjaga NPL kurang dari 0,01%.

Kenaikan transaksi kredit ekspor, Herry menjelaskan, bersumber dari sektor komoditas seperti sawit, kertas, dan timah. Sekretaris Perusahaan Bank rakyat Indonesia (BRI) Hari Siaga berharap, pertumbuhan kredit ekspor banknya sejalan dengan kenaikan kredit komersial.

Sebagai informasi, pada kuartal I 2016 kredit komersial BRI naik 6,68%. "Kami harapkan akhir tahun kredit ekspor bisa double digit. Adanya fluktuasi nilai tukar, kredit di sektor ini juga relatif bagus," imbuh Hari.

Sektor yang mendukung kredit ekspor BRI adalah sawit dan barang konsumsi. Sementara Bank Mandiri membidik pembiayaan ekspor senilai Rp 70 triliun.

"Kami akan terus berinovasi di bidang solusi perdagangan, baik dari sisi pembiayaan langsung, penjaminan, maupun supply chain financing," ujar Rohan Hafas, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri. Mereka juga akan memanfaatkan jaringan bank koresponden.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×